Maruli mengungkapkan, program ini akan terus diperluas di Jawa Tengah. Ia berharap dukungan Gubernur Jateng dan kementerian terkait dapat mempercepat pencapaian target ketahanan pangan, terutama di lahan tadah hujan.
Selain irigasi, KSAD juga menyoroti dampak besar program air bersih, di mana sejak 2022 TNI AD telah membangun hampir 80 titik air bersih di Banyumas serta membantu ratusan rumah dalam program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Penanggung jawab program, Mayor CPN Yohanes Tito, menjelaskan bahwa sistem pompa hidram ini memanfaatkan potensi Bendungan Gerak Serayu.
Sebanyak 44 unit pompa hidram dipasang, menghasilkan total debit 109,72 liter per detik. Air ini mampu mengairi 717 hektare sawah tadah hujan di tiga desa (Pesawahan, Sidamulih, dan Tipar).
Tito menegaskan bahwa seluruh sistem bekerja tanpa energi listrik, sehingga tidak menambah beban biaya masyarakat.
Usai peresmian, Gubernur Luthfi didapuk menjadi narasumber dalam Apel Komandan Satuan Komando Kewilayahan (Dansatkowil) Terpusat Tahun 2025.
Murianews, Banyumas – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI atas kontribusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan dan ketersediaan air di wilayahnya.
Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan TNI AD sukses mengaliri 1.004 hektare sawah di Jateng, khususnya Kabupaten Banyumas.
Pernyataan ini disampaikan saat mendampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, meresmikan Pompa Hidraulic Ram (Hidram) TNI Manunggal Air Pertanian di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, Kamis (13/11/2025).
Gubernur Luthfi menegaskan bahwa peran TNI AD dalam penyediaan air irigasi dan air bersih telah memberi dampak signifikan bagi masyarakat pedesaan.
”Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI yang telah memberikan kontribusi besar dalam rangka swasembada pangan. Air ini sangat penting, karena Jawa Tengah merupakan lumbung pangan nasional,” ujar Luthfi.
Ia menambahkan, Pemprov Jateng telah menindaklanjuti program ini bersama jajaran teritorial, dari Kodim hingga Koramil, yang dinilai sangat bermanfaat, terutama pada musim kemarau, sekaligus memperkuat sinergi antara Pemda dengan TNI.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyampaikan bahwa program pengairan di Rawalo, Banyumas, telah berjalan baik.
”Sampai sekarang sudah ada 1.004 hektare sawah yang dapat diairi, sehingga para petani bisa tanam dua kali bahkan tiga kali dalam setahun,” kata Maruli.
Sasar Jateng...
Maruli mengungkapkan, program ini akan terus diperluas di Jawa Tengah. Ia berharap dukungan Gubernur Jateng dan kementerian terkait dapat mempercepat pencapaian target ketahanan pangan, terutama di lahan tadah hujan.
Selain irigasi, KSAD juga menyoroti dampak besar program air bersih, di mana sejak 2022 TNI AD telah membangun hampir 80 titik air bersih di Banyumas serta membantu ratusan rumah dalam program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Penanggung jawab program, Mayor CPN Yohanes Tito, menjelaskan bahwa sistem pompa hidram ini memanfaatkan potensi Bendungan Gerak Serayu.
Sebanyak 44 unit pompa hidram dipasang, menghasilkan total debit 109,72 liter per detik. Air ini mampu mengairi 717 hektare sawah tadah hujan di tiga desa (Pesawahan, Sidamulih, dan Tipar).
Tito menegaskan bahwa seluruh sistem bekerja tanpa energi listrik, sehingga tidak menambah beban biaya masyarakat.
Usai peresmian, Gubernur Luthfi didapuk menjadi narasumber dalam Apel Komandan Satuan Komando Kewilayahan (Dansatkowil) Terpusat Tahun 2025.