Banjir Demak: Ini Daftar yang Dibutuhkan Pengungsi
Zulkifli Fahmi
Jumat, 9 Februari 2024 15:27:00
Murianews, Demak – Bencana banjir melanda Kabupaten Demak. Setidaknya, ada 32 desa dari 7 kecamatan yang terdampak banjir. Wilayah terakhir yang diterjang banjir parah yakni Kecamatan Karanganyar.
Berdasarkan data BPBD Demak yang diunggah di akun Instagramnya, sebanyak 10.934 warga mengungsi akibat banjir di wilayah Kecamatan Karanganyar. Mereka tersebar di 11 titik lokasi pengungsian.
Mayoritas warga mengungsi di Balai Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar. Ada sebanyak 4500 jiwa yang mengungsi di sana.
Beberapa lainnya bahkan, mengungsi di wilayah Kabupaten Kudus, seperti di Jembatan Tanggulangin, Terminal Jati Kudus, dan Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Data tersebut masih fluktuatif karena kondisi banjir masih terus meluas. BPBD Demak menginformasikan beberapa kebutuhan yang mendesak untuk para pengungsi.
Di antaranya yakni, logistisk atau makanan cepat saji, pendirian dapur umum, tikar, selimut, obat-obatan, baju layak pakai, pampers dan pembalut.
Selain kebutuhan untuk para pengungsi, BPBD Demak juga membutuhkan karung zak, bambu, alat berat guna menahan limpasan air sungai dan menambal jebolnya tanggul.
Diketahui, banjir di wilayah Kecamatan Karanganyar dan sekitarnya disebabkan jebolnya tanggul karena tak mampu menahan tingginya debit air.
Tercatat ada enam titik jebolan tanggul yang menyebabkan banjir. Yakni, dua titik di Tanggul Sungai Wulan Lambung Kiri Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Kemudian, tanggul tersier Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, tanggul sungai di Dukuh Dampak Luwuk, Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet.
Lalu, tanggul tersier kiri Desa Merak Kecamatan Dempet, dan tanggul tersier kiri Desa Wilalung Kecamatan Gajah.
Diberitakan sebelumnya, banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak terjadi sejak Kamis (8/2/2024). Saat itu, banjir menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Kudus-Semarang lumpuh.
Arus lalu lintas sempat tersendat, namun makin tingginya genangan banjir membuat Jalan Kudus-Semarang benar-benar terputus. Kepolisian pun mengalihkan arus lalu lintas dari Kudus ke Semarang, dengan melewati Welahan, Kabupaten Jepara.
Murianews, Demak – Bencana banjir melanda Kabupaten Demak. Setidaknya, ada 32 desa dari 7 kecamatan yang terdampak banjir. Wilayah terakhir yang diterjang banjir parah yakni Kecamatan Karanganyar.
Berdasarkan data BPBD Demak yang diunggah di akun Instagramnya, sebanyak 10.934 warga mengungsi akibat banjir di wilayah Kecamatan Karanganyar. Mereka tersebar di 11 titik lokasi pengungsian.
Mayoritas warga mengungsi di Balai Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar. Ada sebanyak 4500 jiwa yang mengungsi di sana.
Beberapa lainnya bahkan, mengungsi di wilayah Kabupaten Kudus, seperti di Jembatan Tanggulangin, Terminal Jati Kudus, dan Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Data tersebut masih fluktuatif karena kondisi banjir masih terus meluas. BPBD Demak menginformasikan beberapa kebutuhan yang mendesak untuk para pengungsi.
Di antaranya yakni, logistisk atau makanan cepat saji, pendirian dapur umum, tikar, selimut, obat-obatan, baju layak pakai, pampers dan pembalut.
Selain kebutuhan untuk para pengungsi, BPBD Demak juga membutuhkan karung zak, bambu, alat berat guna menahan limpasan air sungai dan menambal jebolnya tanggul.
Diketahui, banjir di wilayah Kecamatan Karanganyar dan sekitarnya disebabkan jebolnya tanggul karena tak mampu menahan tingginya debit air.
Tercatat ada enam titik jebolan tanggul yang menyebabkan banjir. Yakni, dua titik di Tanggul Sungai Wulan Lambung Kiri Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Kemudian, tanggul tersier Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, tanggul sungai di Dukuh Dampak Luwuk, Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet.
Lalu, tanggul tersier kiri Desa Merak Kecamatan Dempet, dan tanggul tersier kiri Desa Wilalung Kecamatan Gajah.
Diberitakan sebelumnya, banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak terjadi sejak Kamis (8/2/2024). Saat itu, banjir menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Kudus-Semarang lumpuh.
Arus lalu lintas sempat tersendat, namun makin tingginya genangan banjir membuat Jalan Kudus-Semarang benar-benar terputus. Kepolisian pun mengalihkan arus lalu lintas dari Kudus ke Semarang, dengan melewati Welahan, Kabupaten Jepara.