Murianews, Solo – Fenomena perang sarung marak di Solo, Jawa Tengah. Sebanyak 36 remaja di kota Solo terpaksa diamankan, karena terlibat aksi perang sarung.
Para remaja itu diamankan di waktu yang berbeda. Rinciannya, 25 remaja diamankan pada Sabtu (16/3/2024) dini hari, dan 11 remaja diamankan Minggu dini hari (17/3/2024).
Melansir dari Tempo.co, Senin (18/3/2024), Kabag Ops Polresta Surakarta Kompol Sutoyo mengatakan sebelas remaja yang diamankan Minggu (17/2024) beraksi di tempat berbeda. Dua di Jalan Adisucipto, sembilan lainnya di sekitar Transmart Pabelan.
Sutoyo menjelaskan, pengamanan aksi perang sarung itu saat pihaknya melakukan patroli. Dalam patroli yang dilakukan Minggu (17/3/2024) dini hari, petugas mendapati dua remaja yang mencurigakan.
Ketika diperiksan, dua remaja itu membawa satu sarung wana putih yang dibentuk menyerupai cambuk dan disimpan di dalam bagasi motor. Keduanya diduga hendak melakukan perang sarung.
Petugas lalu memeriksa ponsel keduanya. Benar saja, dalam sebuah aplikasi percakapan di ponsel mereka, didapati ada pesan ajakan untuk ikut aksi perang sarung.
Dalam percapatan itu juga diketahui lokasi dilakukannya perang sarung. Petugas pun langsung menuju lokasi yang dimaksud.
Setibanya di lokasi, petugas menemukan kelompok remaja hendak melakukan perang sarung. Mereka pun langsung berhamburan melarikan diri.
”Dari lokasi tersebut berhasil diamankan sembilan orang,” katanya.
Dari operasi Minggu (17/3/2024), selain mengamankan sebelas remaja, polisi juga menyita 10 buah sarung yang dibuat menyerupai cambuk. Polisi juga mengamankan 6 unit motor yang digunakan para pelaku perang sarung.
”Untuk menghindari perbuatan yang melanggar hukum, 11 orang remaja tersebut kita gelandang ke Mako Polresta Solo dan dilakukan pembinaan oleh petugas piket Reskrim Polresta Solo,” katanya.



