”Pada arus balik, jumlah orang yang keluar Jateng sekitar 13,58 juta orang. Sehingga diperkirakan sebanyak 19 persen atau 3,26 juta orang belum kembali ke perantauan,” katanya.
Erry mengatakan, para pemudik itu melintas melalui jalan tol maupun non-tol selama arus mudik dan baik. Berdasarkan data, sebanyak 1.062.286 unit kendaraan yang masuk ke Jateng. Namun hanya, 785.619 unit keluar.
Pihaknya juga membeberkan jumlah kunjungan wisata di lima lokasi wisata unggulan Jateng saat momen Mudik. Lima wisata itu yakni Candi Borobudur, Baturraden, Guci, Owabong, dan Pantai Menganti.
Murianews, Semarang – Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Erry Derima Ryanto mengungkapkan masih ada 3,26 warga Jateng belum kembali ke perantauan.
Itu ia ungkapkan dalam rapat penutupan Posko Lebaran 2024 Provinsi Jawa Tengah, Kamis (18/4/2024). Di kesempatan itu, ia menyebut sebanyak 16,86 juta orang masuk dan melintas di Jateng saat momen Mudik Lebaran.
”Pada arus balik, jumlah orang yang keluar Jateng sekitar 13,58 juta orang. Sehingga diperkirakan sebanyak 19 persen atau 3,26 juta orang belum kembali ke perantauan,” katanya.
Erry mengatakan, para pemudik itu melintas melalui jalan tol maupun non-tol selama arus mudik dan baik. Berdasarkan data, sebanyak 1.062.286 unit kendaraan yang masuk ke Jateng. Namun hanya, 785.619 unit keluar.
Pihaknya juga membeberkan jumlah kunjungan wisata di lima lokasi wisata unggulan Jateng saat momen Mudik. Lima wisata itu yakni Candi Borobudur, Baturraden, Guci, Owabong, dan Pantai Menganti.
Menurutnya, pada periode 3 April sampai 16 April 2024, total sebanyak 1.135.118 pengunjung berwisata di lima lokasi wisata itu.
Di samping itu, ia menyebut ada 80 laporan aduan masyarakat melalui kanal aduan Lapor Gub, Twitter, Facebook, dan WhatsApp. Ia menyebut, semua aduan telah direspon dan ditindaklanjuti tim.
Terkait ketersediaan pangan di Jateng selama lebaran, pihaknya melaporkan dalam kondisi aman. Begitu pula ketersediaan stok LPG, bahan bakar minyak, dan listrik, relatif aman selama Lebaran.
Sekda Jateng Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, masuknya pemudik ke Jateng telah memberikan dampak positif bagi wilayahnya. Mereka berbelanja dan menginap di Jateng, sehingga mampu mendongkrak perekononian setempat.
”Para pemudik tentu berkontribusi terhadap perekonomian di Jateng, karena pertumbuhan ekonomi di Jateng banyak ditopang dari sektor konsumsi,” katanya.
Kendati demikian, terang Sumarno, ada beberapa catatan yang harus dievaluasi, agar pelaksanaan arus mudik dan balik pada Lebaran mendatang lebih baik. Salah satunya, terkait aktivitas penerbangan balon udara yang kerap dilakukan masyarakat.
Oleh karenanya, sekda meninstruksikan pemerintah kabupaten/kota agar semakin memperketat pengendalian aktivitas penerbangan balon udara.