Rabu, 19 November 2025

Murianews, Solo –  Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) terlambat.

Penundaan itu diakibatkan adanya kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia. Bahkan, keberangkatan jemaah haji asal Kabupaten Kendal itu sampai terlambat hingga empat jam.

Menurut jadwal Kemenag, SOC-41 sedianya berangkat pada pukul 07.40 WIB, Kamis (23/5/2024). Saat itu, posisi jemaah sudah di Lokasi fastrack Bandara Adi Sumarmo, Solo.

Namun, karena pesawat mengalami kerusakan mesin dan membutuhkan waktu perbaikan, jemaah pun dikembalikan ke asrama haji.

Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani pun geram dengan kejadian itu. Ia mengatakan, Kemenag telah memberikan teguran keras pada Garuda setelah kejadian itu.

”Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam,” kata seperti dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Jumat (24/5/20240.

SOC-41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya digunakan SOC-42, pukul 12.17 WIB di hari yang sama.

Menurut Sekjen, solusi instan yang diberikan Garuda meninggalkan masalah baru dan memunculkan efek domino. Keberangkatan jemaah haji di jadwal berikutnya pun ikut tertunda.

”Delay ini memunculkan efek domino. Karena, SOC-41 terbang dengan pesawat yang seharus memberangkatkan SOC 42, maka keberangkatan SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga sampai tujuh jam,” jelasnya.

SOC-42 sendiri dijadwalkan berangkat pukul 17.30 WIB di hari yang sama, Kamis (23/5/2024). Keberangkatan mereka pun tertunda.

Penundaan itu akhirnya berimbas pada jemaah haji di SOC-43. Jemaah haji asal Kota Semarang yang mestinya berangkat pukul 00.00 WIB, Jumat (24/5/2024) itu dikabarkan ditunda sampai 17 jam.

”Belum lagi keberangkatan SOC-43 yang saat ini sudah ada di Asrama Haji Donohudan, mereka juga menunggu kepastian berangkat dari jadwal semula jam 24.00 malam ini (Kamis, 23/5/2024, red). Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” katanya lagi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan pihaknya akan melayangkan Surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda.

Kemenag meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.

”Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia,” tegas Hilman.

Pihaknya juga minta Garuda Indonesia segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.

”Penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia. Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” tandasnya.

Komentar

Jateng Terkini