Menjelang tengah malam, air pasang kembali naik ke angka 0,7 meter pada pukul 23.00 WIB. Dan naik lagi, pada pukul 24.00 WIB di angka 0,8 meter.
Dalam keterangan tertulisnya, banjir pesisir atau rob terjadi akibat pasang air laut. Fenomena ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Kemudian, aktifitas petani garam, perikanan darat, serta kegiata bongkar muat di pelabuhan akan terdampak dengan fenomena rob ini.
’’Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi ampak dari banjir pesisir (rob) serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,’’ tulis Prakirawan BMKG Semarang Shafira Tsanyfadhila.
Murianews, Semarang – Fenomena rob akibat pasang surut air laut diperkirakan kembali menghampiri wilayah pesisir Pantai Utara, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2024). Tak terkecuali di Jalan Pantura Kudus-Semarang, tepatnya di depan PT HIT Sayung Demak.
Menurut BMKG Semarang, rob diprediksi terjadi pada pukul 01.00 WIB sampai 04.00 WIB di wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada.
’’Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada terhadap peningkatan ketinggian air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan fenomena rob yang diprediksi terjadi pada 23 Oktober 2024 pukul 01-04 WIB di wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah,’’ tulisnya dalam keterangan yang diterima Murianews, Selasa (22/10/2024).
Berdasarkan data yang dilampirkan, potensi rob tertinggi terjadi pada pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB. Saat itu, ketinggian pasang air laut mencapai 1 meter, sementara batas maksimumnya yakni 0,6 meter.
Kemudian, pada pukul 04.00 WIB air pasang mulai turun di angka 0,9 meter dan pukul 05.00 WIB kembali turun di angka 0,8 meter. Pada pukul 06.00 WIB, air pasang turun di batas maksimumnya, yakni 0,6 meter dan selanjutnya terus menyusut.
Selanjutnya, pada pukul 14.00 WIB – 16.00 WIB, air pasang kembali naik di batas maksimumnya, 0,6 meter. Namun kembali menyusut kembali setelahnya.
Menjelang tengah malam, air pasang kembali naik ke angka 0,7 meter pada pukul 23.00 WIB. Dan naik lagi, pada pukul 24.00 WIB di angka 0,8 meter.
Dalam keterangan tertulisnya, banjir pesisir atau rob terjadi akibat pasang air laut. Fenomena ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Kemudian, aktifitas petani garam, perikanan darat, serta kegiata bongkar muat di pelabuhan akan terdampak dengan fenomena rob ini.
’’Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi ampak dari banjir pesisir (rob) serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,’’ tulis Prakirawan BMKG Semarang Shafira Tsanyfadhila.