Cuaca ekstrem itu disebut akibat adanya dinamika atmosfer. Pertama yakni adanya bibit siklon 97S yang terpantau di Samudera Hindia, tepatnya di selatan Provinsi Banten.
Kondisi itu menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angina tau konvergensi di wilayah Jateng.
Selain itu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
Selanjutnya, kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah juga menjadi faktor terjadinya cuaca ekstrem.
Murianews, Semarang – BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jateng, salah satunya di Kabupaten Kudus. Peringatan itu berlaku dalam tiga hari ke depan, (10-12/1/2025).
Cuaca ekstrem itu disebut akibat adanya dinamika atmosfer. Pertama yakni adanya bibit siklon 97S yang terpantau di Samudera Hindia, tepatnya di selatan Provinsi Banten.
Kondisi itu menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angina tau konvergensi di wilayah Jateng.
Kemudian, aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian Tengah, Ini berkontribusi pada aktifitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jateng.
Selain itu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
Selanjutnya, kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah juga menjadi faktor terjadinya cuaca ekstrem.
”Kondisi di atas dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa Hujan dengan intensitas sedang - lebat yang bisa disertai petir/kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 10 - 12 JANUARI 2025,” tulis BMKG dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/1/2025).
Daftar Wilayah Berpotensi terjadi Cuaca Ekstrem...
Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan:
10 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Salatiga, Kabupaten Semarang, Brebes dan sekitarnya.
11 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Wonogiri, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak, Pati, Blora, Rembang.
Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Temanggung, Salatiga, Kendal, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
12 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Sragen.
Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, Pati, Blora, Rembang, Temanggung, Salatiga, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Imbauan BMKG...
BMKG menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
”(Yakni) Berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir. Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” tulis BMKG.