Potensi gelombang tinggi itu bahkan diperkirakan terjadi sejak Minggu (2/2/2025) hingga Kamis (6/2/2025).
Mengutip dari laman resmi BMKG, potensi gelombang tinggi terjadi di Perairan Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.
Sementara, di Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur diperkirakan terjadi gelombang sangat tinggi, yakni antara 4 meter hingga 6 meter.
Ada pun pola angin di bagian wilayah selatan Indonesia umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan sekitar 8-35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Lampung, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan NTB hingga NTT.
Murianews, Semarang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan adanya potensi gelombang tinggi di laut selatan Jawa Tengah.
Potensi gelombang tinggi itu bahkan diperkirakan terjadi sejak Minggu (2/2/2025) hingga Kamis (6/2/2025).
Mengutip dari laman resmi BMKG, potensi gelombang tinggi terjadi di Perairan Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.
Kemudian, Samudera Pasifik hingga Utara Papua dan Laut Arafuru. Ketinggan gelombang saat itu diperkirakan antara 2,5 meter hingga 4 meter.
Sementara, di Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur diperkirakan terjadi gelombang sangat tinggi, yakni antara 4 meter hingga 6 meter.
Ada pun pola angin di bagian wilayah selatan Indonesia umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan sekitar 8-35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Lampung, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan NTB hingga NTT.
BMKG mengungkapkan gelombang tinggi tersebut berisiko pada keselamatan pelayaran, baik perahu nelayan hingga kapal ferry.
Berbahaya...
Sebagai rincian, perahu nelayan akan berbahaya untuk melaut apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.25 m.
Kemudian, pada kapal tongkang berbahaya melaut apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.5 m.
Selanjutnya, kapal ferry sangat berbahaya melaut apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2.5 m.
”Peringatan dini gelombang tinggi merupakan informasi prakiraan gelombang untuk 2 hari ke depan yang akan diinformasikan jika terjadi gelombang tinggi lebih dari 1.25 meter dan bertahan selama 12 jam ke depan di sekitar perairan Indonesia dan berlaku maksimal 2 hari sejak dikeluarkan dan diperbaharui setiap ada perubahan dan sebelum masa berlakunya habis,” tulis BMKG.