Diketahui, Agus Hartono menjalani hukuman dalam kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang di sejumlah bank pemerintah.
Tak hanya itu, Agus Hartono juga dijatuhi hukuman dalam tindak pidana pemalsuan surat di PN Kota Salatiga. Akibat perbuatannya terdapat kerugian negara hingga mencapai ratusan miliar rupiah.
Murianews, Semarang – Narapidana (Napi) korupsi Agus Hartono dipindahkan dari Lapas Semarang ke lapas di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Itu setelah Agus Hartono kepergok jajan di sebuah restoran bersama keluarganya di wilayah Kota Semarang. Agus Hartono sebelumnya juga diduga kerap keluar-masuk lapas di luar ketentuan yang berlaku.
Karena perbuatannya yang melanggar dengan meninggalkan tempat menjalani hukuman, ia dipindahkan ke lapas dengan keamanan sangat maksimal tersebut.
”Terhadap pelanggaran yang dilakukan AH (Agus Hartono), di era sebelum saya, sudah diambil tindakan dengan dipindah ke Nusakambangan,” kata Kepala Lapas Semarang Mardi Santoso seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/2/2025).
Meski begitu, ia tak menjelaskan secara detil waktu pemindahan terpidana kasus korupsi yang juga terjerat dalam perkara mafia tanah di Kota Salatiga tersebut.
Mardi sendiri mulai menjabat sebagai Kepala Lapas Semarang pada 18 Januari 2025 menggantikan Usman Madjid.
Selain memindahkan Agus Hartono, pihaknya juga menindak petugas yang terlibat dalam pelanggaran itu. Petugas tersebut pun dijatuhi sanksi disiplin sesuai ketentuan yang berlaku.
Menurutnya, saat ini, Lapas Semarang dalam kondisi sangat kondusif. Mardi berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan akan menindak tegas pelanggaran yang dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Kasus Korupsi dan Pencucian Uang...
Pihaknya juga akan terus meningkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan keamanan dan ketertiban lapas.
Diketahui, Agus Hartono menjalani hukuman dalam kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang di sejumlah bank pemerintah.
Tak hanya itu, Agus Hartono juga dijatuhi hukuman dalam tindak pidana pemalsuan surat di PN Kota Salatiga. Akibat perbuatannya terdapat kerugian negara hingga mencapai ratusan miliar rupiah.
