Pelatihan ini akan memberikan bekal keterampilan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan.
Murianews, Magelang – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan keselarasan kurikulum SMK dengan dunia usaha dan industri perlu terus dilanjutkan.
Gus Yasin menyebut upaya itu untuk menekan tiket pengangguran. Menurutnya, keselarasan itu harus dioptimalkan agar lulusan SMK dapat sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Itu diungkapkannya usai mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di SMK Ma'arif, Kota Magelang, Rabu (26/2/2025).
”Untuk mengatasi pengangguran, (sekolah) akan kita match-kan dengan DUDI (dunia usaha dan industri),” kata Taj Yasin.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Tengah menunjukkan tren menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Tercatat, pada 2021 angka pengangguran berada pada 5,95 persen, kemudian turun menjadi 5,57 persen pada 2022, dan 5,13 persen pada 2023. Sedangkan Agustus 2024 turun menjadi 4,78 persen.
Penurunan angka pengangguran tersebut tidak lepas dari program-program yang dibuat Pemprov Jateng. Salah satunya, link and match pada SMK dengan dunia usaha dan industri.
Pelatihan pada Masyarakat...
Selain itu, Pemprov Jateng secara berkelanjutan memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, baik melalui BLK maupun menggandeng perusahaan atau pihak swasta.
Pelatihan ini akan memberikan bekal keterampilan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan.
”Pemerintah akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Kemarin dari Baznas Jateng juga memberikan pelatihan kepada para santri untuk mendapatkan keterampilan,” ujarnya.