Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/4/2025), BMKG mengatakan cuaca ekstrem terjadi akibat adanya dinamika atmosfer.
Salah satunya yakni, adanya bibit Siklon Tropis 96S di Laut Arafuru bagian barat. Kondisi itu menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan di wilayah Jawa Tengah.
Kemudian, kelembapan udara di berbagai ketinggan Jawa Tengah cenderung basah. Dinamika itu berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
”Kondisi di atas dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 11-13 April 2025,” tulis BMKG.
Murianews, Semarang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan cuaca ektrem di Jawa Tengah yang berlangsung selama tiga hari ke depan, Jumat-Minggu (11-13/4/2025).
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/4/2025), BMKG mengatakan cuaca ekstrem terjadi akibat adanya dinamika atmosfer.
Salah satunya yakni, adanya bibit Siklon Tropis 96S di Laut Arafuru bagian barat. Kondisi itu menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan di wilayah Jawa Tengah.
Kemudian, kelembapan udara di berbagai ketinggan Jawa Tengah cenderung basah. Dinamika itu berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
”Kondisi di atas dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 11-13 April 2025,” tulis BMKG.
Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem...
Berikut beberapa wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer yang terjadi hingga tiga hari ke depan.
Jumat (11/4/2025)
Wilayah yang berpotensi dengan cuaca ektrem meliputi: Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Kota Magelang.
Kemudian, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Temanggung, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Sabtu (12/4/2025)
Wilayah yang berpotensi bercuaca ekstrem meliputi: Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang. Kota Magelang, Klaten.
Lalu, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Minggu (13/4/2025)
Wilayah yang berpotensi bercuaca ekstrem, yakni: Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Kota Magelang, Boyolali, Klaten.
Selanjutnya, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Temanggung, Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Pekalongan, Kota Pekalongan, Pemalang, Tegal, Kota Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Imbauan BMKG...
Masyarakat diimbau agar tetap mewaspadai terhadap potensi cuaca ekstrem pada tiga hari ke depan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
”berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” tulis BMKG.