Diketahui, sebanyak 10 ustazah atau pengajar sekolah tersebut menjadi korban kecelakaan yang terjadi Rabu (7/5/2025) siang.
Kesepuluh korban yakni Isna Hayati, Aulia Anggi Praktiwi, Finna Mukarromah, Divya Kreswinnanda, Naely Nur Sa'diyah, Nely Suroya, Melani Septiani, Naqi Umi Rohmah, Siti Khur Fatonah, dan Hesti Nurngaeni.
Salat gaib itu digelar di masjid setempat. Isak tangis mewarnai pelaksanaan salat gaib tersebut.
Ia mengungkapkan, saat berangkat ada lima rombongan mobil. Satu rombongan dirinya dan keluarga, kemudian komite, dan dua rombongan guru-guru.
Mereka diangkut menggunakan angkutan kota dan juga mobil milik yayasan.
”Tapi saya menggunakan mobil lain, dan berangkat bersama-sama sekitar pukul 10.00 WIB,” katanya.
Murianews, Magelang – Siswa, guru dan orang tua siswa SDIT As Syafiiyah, Mendut, Kecamatan Mungkit, Kabupaten Magelang menggelar salat gaib untuk korban kecelakaan di Kalijambe, Purworejo, Kamis (8/5/2025).
Diketahui, sebanyak 10 ustazah atau pengajar sekolah tersebut menjadi korban kecelakaan yang terjadi Rabu (7/5/2025) siang.
Kesepuluh korban yakni Isna Hayati, Aulia Anggi Praktiwi, Finna Mukarromah, Divya Kreswinnanda, Naely Nur Sa'diyah, Nely Suroya, Melani Septiani, Naqi Umi Rohmah, Siti Khur Fatonah, dan Hesti Nurngaeni.
Salat gaib itu digelar di masjid setempat. Isak tangis mewarnai pelaksanaan salat gaib tersebut.
Ketua Komite SDIT As Syafiiyah Wahid Gozali menceritakan, kecelakaan itu bermula saat ia dan rombongan guru berangkat ke Purworejo untuk takziah orang tua dari kepala SDIT tersebut.
Ia mengungkapkan, saat berangkat ada lima rombongan mobil. Satu rombongan dirinya dan keluarga, kemudian komite, dan dua rombongan guru-guru.
Mereka diangkut menggunakan angkutan kota dan juga mobil milik yayasan.
”Tapi saya menggunakan mobil lain, dan berangkat bersama-sama sekitar pukul 10.00 WIB,” katanya.
Sebelumnya...
Sebelum kejadian, mobil yang ia tumpangi berada di belakang rombongan guru. Namun sampai traffic light Salaman, mobilnya menyalip rombongan guru.
Ia melaju terus ke depan, dan tidak ada apa-apa. Sampai di tempat takziah di Gebang, ia melaksanakan salat jenazah.
Kemudian, ia diberitahu rombongan guru mengalami kecelakaan dan meninggal 10 orang. Ia pun terkejut mendengar kabar tersebut.
”Saya kaget sekali, saya kontak teman-teman komite tidak ada ternyata ke sana semua. Saya akhirnya tahu ada kabar-kabar dari media,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Magelang, Kamis (8/5/2025).
Selanjutnya, pihaknya pun langsung berkomunikasi dengan yayasan sekolah. Akhirnya, ia pun diminta untuk mengkondisikan sekolah.
”Karena rencana jenazah akan dibawa ke sini semua sebagai penghormatan terakhir," urainya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein yang ditemui di SDIT As-Syafiiyah menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya.
”Semoga semua korban meninggal alam keadaan husnul khatimah,” harapnya.
Penghargaan...
Atas musibah itu, Pemkab Magelang berencana memberikan penghargaan pada para korban kecelakaan tersebut. Sebab, mereka meninggal masih dalam tugas.
”Karena mereka masih dalam tugas. Kita akan mengacu pada regulasi yang ada dan akan kita konsultasikan dengan pak Bupati,” kata Husein.
Diberitakan sebelumnya, rombongan guru SDIT As Syafiiyah menjadi korban kecelakaan di Kalijambe, Purworejo, Rabu (7/5/2025). Sebuah truk menabrak angkot dan rumah di Purworejo.
Dari insiden itu, 11 orang dikabarkan meninggal, 10 orang diantaranya merupakan guru SDIT As Syafiiyah dan seorang sopir atas nama Edi Sunaryo.
Kecelakaan berawal saat truk bernomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang ke Purworejo. Setibanya di lokasi, truk tersebut oleng dan menabrak angkot yang melaju dari di depannya.
Usai menabrak angkot, truk kemudian menghantam rumah. Akibat kejadian itu, mobil angkot yang ditumpangi rombongan guru ringsek.