Petugas kemudian memasang garus pembatas di sekitar bangkai hiu tersebut. Itu dilakukan guna mencegah kerusakan lebih lanjut dan aksi tak bertanggung jawab dari masyarakat.
Penemuan itu kemudian ditangani lebih lanjut oleh instansi terkait, termasuk Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Cilacap.
Mereka telah turun ke lokasi penemuan guna melakukan pendokumentasian serta investigasi.
Hal itu, menandakan pentingnya sistem deteksi dini dan koordinasi penyelamatan satwa laut saat peristiwa serupa kembali terjadi di masa depan.
Murianews, Cilacap – Seekor hiu tutul atau Rhincodon typus ditemukan mati terdampar di Pantai Wagir Indah, Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2025).
Penemuan hius sepanjang sekitar 7 meter itu langsung menyita warga. Mereka pun langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi.
Ketua Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan mengatakan, hius itu ditemukan sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu mamalia air tersebut masih hidup namun kondisinya sudah lemas.
”Ditemukan sekitar pukul 04.30 dalam keadaan lemas, lalu mati sekitar pukul 05.00. Panjangnya sekitar tujuh meter,” kata Jumawan, Ketua Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, seperti dikutip dari Serayunews.com, Jumat (27/6/2025).
Menurut Jumawan, hiu tutul kerap berenang ke perairan dangkal saat mengejar mangsanya. Diduga, hiu tersebut terserert gelombang yang kuat hingga akhirnya terdampar.
Ia pun prihatin lantaran hiu tersebut tak terselamatkan. Sebab, penanganan awal sangat menentukan keselamatan hewan tersebut.
”Kemungkinan besar hiu terbawa arus pasang saat mengejar ikan-ikan kecil di tepi pantai dan tidak mampu kembali ke laut. Ini sering terjadi dan penanganan awal sangat menentukan keselamatan hewan itu,” jelasnya.
Bukan Pertama Kali...
Petugas kemudian memasang garus pembatas di sekitar bangkai hiu tersebut. Itu dilakukan guna mencegah kerusakan lebih lanjut dan aksi tak bertanggung jawab dari masyarakat.
Penemuan itu kemudian ditangani lebih lanjut oleh instansi terkait, termasuk Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Cilacap.
Mereka telah turun ke lokasi penemuan guna melakukan pendokumentasian serta investigasi.
Ia menjelaskan, penemuan tersebut bukan kali pertama terjadi di pesisir selatan Cilacap. Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi.
Hal itu, menandakan pentingnya sistem deteksi dini dan koordinasi penyelamatan satwa laut saat peristiwa serupa kembali terjadi di masa depan.