Rabu, 19 November 2025

Luthfi menjelaskan, parameter kemiskinan dan kemiskinan ekstrem telah ditentukan. Intervensi dalam sektor-sektor tersebut akan terus dilakukan.

Misalnya, sektor pendidikan. Anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem harus diintervensi, termasuk mereka yang putus sekolah harus disekolahkan.

”Infrastruktur sekolah kita perbaiki. Kalau kewajiban provinsi maka SMA/SMK harus kita bangun/perbaiki,” jelasnya.

Kemudian, terkait rumah tidak layak huni (RTLH) di Jawa Tengah yang masih mencapai hampir 1.012.113 unit. Intervensi dari Pemprov Jateng, telah menganggarkan perbaikan 17.000 unit RTLH pada 2025.

Belum lagi bantuan RTLH dari masing-masing pemerintah kabupaten/ kota, CSR Perusahaan, Baznas, serta BUMD dan BUMN.

Parameter lain berikutnya, terkait kebutuhan pokok masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Intervensi yang dilakukan dengan menggandeng instansi terkait seperti Kementerian Sosial, untuk memberikan bantuan.

Di sektor kesehatan, program speling juga terus digenjot guna mendekatkan layanan kepada masyarakat.

Sementara Itu... 

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler