Untuk diketahui, serah terima Tahap I (BAST I) pekerjaan pembangunan Terminal Batang telah dilakukan PT Brantas Abipraya (Persero) selaku kontraktor pelaksana pada 21 Juli 2025 pada PT Pelindo.
Guna mendukung operasional, pelabuhan itu dialiri listrik PLN dengan kapasitas daya 82,5 kVA dan tegangan 380 volt telah resmi disambungkan sejak 18 Juli 2025. Dengan infrastruktur listrik ini, terminal sudah dapat dioperasikan penuh secara mandiri dan efisien.
Terkait infrastruktur darat, meliputi lapangan penumpukan barang dengan luas sekitar 2 hektare (Ha) serta kantor operasional, akses jalan pelabuhan, sistem utilitas mekanikal dan elektrikal, serta jaringan keamanan terintegrasi juga telah disiapkan.
Murianews, Batang – Pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang (KITB) segera beroperasi dalam waktu dekat ini. Beroperasinya Pelabuhan Batang itu nantinya akan menunjang aktivitas bongkar muat sejumlah perusahaan di kawasan itu.
Itu diungkapkan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau lokasi pelabuhan KITB itu. Ia mengatakan, secara fungsional, pelabuhan itu sudah bisa digunakan.
”Maksimal Agustus ini sudah bisa operasional, kemarin secara fungsional sudah dicek, sudah bisa, tinggal mensinkronkan dengan tenant dan pihak Pelindo. Dalam waktu dekat bisa kita gunakan,” kata Ahmad Luthfi, Jumat (8/8/2025).
Ia menjelaskan, pelabuhan itu akan menjadi pelabuhan pendukung di Jateng. Namun, bila melihat potensinya, tidak menutup kemungkinan pelabuhan tersebut dapat dikembangkan menjadi pelabuhan besar di Jateng, khususnya di Batang.
”Untuk sementara ini kita maksimalkan terkait dengan mendukung KITB, yaitu pelabuhan curah. Misalnya pelaksanaan masuknya barang seperti pasir silika, clay, yang nanti tidak harus dari Tanjung Emas. Cukup dengan take boot dari sini, (kapal) merapat di sini. Bisa memangkas biaya yang lebih efesien untuk kegiatan ini,” jelasnya.
Potensi lainnya, di kawasan pelabuhan tersebut juga dapat dijadikan destinasi wisata. Bahkan masyarakat bisa memanfaatkan lokasi untuk berolahraga.
Sementara itu, Sub Regional Head Pelindo Jawa, Purwanto Wahyu Widodo mengatakan, terminal multipurpose Batang sudah siap secara administratif.
Saat ini masih menunggu proses kesepakatan tarif bongkar muat salah satu perusahaan di KITB yaitu KCC yang akan memanfaatkannya.
Infrastruktur Pendukung Sudah Siap...
Untuk diketahui, serah terima Tahap I (BAST I) pekerjaan pembangunan Terminal Batang telah dilakukan PT Brantas Abipraya (Persero) selaku kontraktor pelaksana pada 21 Juli 2025 pada PT Pelindo.
Guna mendukung operasional, pelabuhan itu dialiri listrik PLN dengan kapasitas daya 82,5 kVA dan tegangan 380 volt telah resmi disambungkan sejak 18 Juli 2025. Dengan infrastruktur listrik ini, terminal sudah dapat dioperasikan penuh secara mandiri dan efisien.
Terkait infrastruktur darat, meliputi lapangan penumpukan barang dengan luas sekitar 2 hektare (Ha) serta kantor operasional, akses jalan pelabuhan, sistem utilitas mekanikal dan elektrikal, serta jaringan keamanan terintegrasi juga telah disiapkan.
Terminal Multipurpose Batang atau Pelabuhan Batang ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari daratan. Memiliki panjang dermaga sekitar 152 meter, lebar 30 meter, trestle sekitar 361 meter, kemudian causeway sekitar 800 meter, serta kedalaman mencapai minus 10,5 meter dari level air surut.