Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 dan/atau Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Pelaku terancam hukuman minimal 5 tahun hingga 15 tahun penjara, serta denda maksimal Rp 5 miliar menanti sang guru.
”Ini komitmen kami untuk memberikan perlindungan penuh bagi anak-anak dan memastikan pelaku kejahatan seksual mendapat hukuman setimpal, korban juga mendapatkan pendampingan psikologi,” tambahnya didampingi Kasatreskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi.
Murianews, Batang – Seorang siswi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah menjadi korban pemerkosaan. Ironisnya, pelaku pemerkosaan itu dilakukan gurunya sendiri dan terjadi sejak Februari hingga Juni 2024.
Pelaku diketahui berinisial DMN. Kini, ia telah ditangkap Satreskrim Polres Batang, Senin (15/9/2025) pukul 18.30 WIB.
”Pelaku kami amankan setelah penyelidikan panjang terkait dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur dengan berbagai modus bujuk rayu dan ancaman,” ujar Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana, seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/9/2025).
Dari pemeriksaan sementara, terungkap jika korban dibujuk dengan berbagai rayuan hingga diancam agar mau menuruti keinginan pelaku.
”Pelaku menggunakan tipu muslihat, rayuan hingga ancaman untuk melancarkan aksinya (persetubuhan) terhadap korban yang masih berstatus pelajar,” ungkapnya.
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti pakaian korban hingga perlengkapan pribadi yang menguatkan proses penyidikan.
Ancaman Hukuman...
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 dan/atau Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Pelaku terancam hukuman minimal 5 tahun hingga 15 tahun penjara, serta denda maksimal Rp 5 miliar menanti sang guru.
”Ini komitmen kami untuk memberikan perlindungan penuh bagi anak-anak dan memastikan pelaku kejahatan seksual mendapat hukuman setimpal, korban juga mendapatkan pendampingan psikologi,” tambahnya didampingi Kasatreskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi.
