Guyuran hujan itu membuat tebing hutan pinus di kawasan tersebut longsor, Minggu (16/11/2025) pukul 14.00 WIB.
Satu korban meninggal saat menjalani perawatan di Puskesmas. Sementara, satu lainnya, ditemukan meninggal di lokasi kejadian pada pukul 07.48 WIB. Tak hanya itu, diduga sebanyak 27 orang masih hilang.
Peristiwa itu juga membuat sebanyak 823 orang mengungsi. Sebanyak, 480 jiwa juga terdampak dari bencana ini.
Dalam rekaman video berdurasi 26 detik yang beredar melalui WhatsApp terlihat sejumlah warga berlarian ketika terjadi tanah longsor dari atas bukit yang berlokasi tidak jauh dari permukiman.
Sementara dalam video lainnya yang berdurasi 13 detik terlihat bangunan rumah yang tertimbun tanah dan narator menceritakan jika pergerakan tanah masih terjadi.
Murianews, Banjarnegara – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan peringatan terkait bencana tanah longsor Banjarnegara, Jawa Tengah yang terjadi Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam keterangannya, Kepala Pusat Data Informasi dan Komuniasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengingatkan potensi longsor susulan. Sebab, kondisi tanah yang jenuh air dapat meningkatkan potensi tersebut.
Pihaknya pun meminta masyarakat untuk mengikuti arahan petugas dan tidak kembali ke titik-titik berbahaya sebelum dinyatakan aman.
”BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan dan menjauhi area lereng serta titik rawan. Warga terdampak diminta tetap berada di lokasi pengungsian sampai kondisi dinyatakan aman,” ujar Muhari, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (17/11/2025).
Pemkab Banjarnegara sendiri masih menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor, Angin Kencang, Cuaca Ekstrem, dan Banjir. Status tersebut berlaku sejak 28 Oktober 2025 hingga 31 Mei 2026, sesuai keputusan Bupati Banjarnegara.
Upaya pembersihan dan pemulihan kawasan terdampak akan dilanjutkan sembari menunggu pendataan lengkap dari BPBD setempat.
Diketahui, bencana tanah longsor terjadi di Dusun Sitikung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.
Menurut informasi, longsor terjadi usai hujan lebat yang berlangsung lebih dari tiga jam mengguyur wilayah tersebut.
Jumlah Korban...
Guyuran hujan itu membuat tebing hutan pinus di kawasan tersebut longsor, Minggu (16/11/2025) pukul 14.00 WIB.
Berdasaran update BPBD Banjarnegara, Senin (17/11/2025) pukul 08.37 WIB, peristiwa itu menyebabkan dua orang meninggal.
Satu korban meninggal saat menjalani perawatan di Puskesmas. Sementara, satu lainnya, ditemukan meninggal di lokasi kejadian pada pukul 07.48 WIB. Tak hanya itu, diduga sebanyak 27 orang masih hilang.
Peristiwa itu juga membuat sebanyak 823 orang mengungsi. Sebanyak, 480 jiwa juga terdampak dari bencana ini.
Dalam rekaman video berdurasi 26 detik yang beredar melalui WhatsApp terlihat sejumlah warga berlarian ketika terjadi tanah longsor dari atas bukit yang berlokasi tidak jauh dari permukiman.
Sementara dalam video lainnya yang berdurasi 13 detik terlihat bangunan rumah yang tertimbun tanah dan narator menceritakan jika pergerakan tanah masih terjadi.