Saat ini telah berdiri dapur umum dari Dinsos Kabupaten Banjarnegara dan Pemprov Jateng untuk melayani kebutuhan logistik pengungsi dan petugas.
Ia mengatakan proses pencarian dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat curah hujan masih tinggi. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi longsor.
”Potensi ancaman longsoran susulan masih terjadi karena curah hujan masih tinggi,” imbuhnya.
Murianews, Banjarnegara – Operasi pencarian pascalongsor Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banyumas mengalami kendala.
Kepala BPBD Jateng Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, kondisi tanah yang masih bergerak menjadi kendala proses pencarian korban yang diduga hilang.
”Kondisi di lapangan opsar tidak jadi dilaksanakan karena kondisi tanah masih bergerak,” kata Bergas dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/11/2025).
Berdasarkan update hari ini, pukul 11.00 WIB, ada 26 warga yang diduga hilang masih dalam pencarian. Sementara, jumlah pengungsi saat ini telah mencapai 917 orang.
Dalam musibah yang terjadi Minggu (16/11/2025) siang itu, sebanyak dua orang meninggal dan 7 orang lainnya terluka. Selain itu, sebanyak 48 rumah roboh dan hilang.
Proses pencarian sendiri melibatkan sekitar 500 orang dari berbagai pihak dengan ditunjang empat unit alat berat. Kemungkinan akan ada penambangan dua unit alat berat lagi untuk proses pencarian korban.
Waktu operasi SAR dilakukan mulai pukul 07.00 WIB sampai 17.00 selama tujuh hari. Namun, ketika cuaca tak mendukung, operasi SAR terpaksa dihentikan.
Fokus Penanganan...
Bergas mengatakan, selain pencarian 26 korban yang belum ditemukan, fokus penanganan bencana ini juga pada pemenuhan kebutuhan logistik pengungsi dan petugas serta pelayanan warga terdampak.
Saat ini telah berdiri dapur umum dari Dinsos Kabupaten Banjarnegara dan Pemprov Jateng untuk melayani kebutuhan logistik pengungsi dan petugas.
Ia mengatakan proses pencarian dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat curah hujan masih tinggi. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi longsor.
”Potensi ancaman longsoran susulan masih terjadi karena curah hujan masih tinggi,” imbuhnya.