Jumat, 21 November 2025

Murianews, Kudus – Rencana pengembalian kebijakan sekolah enam hari di Jawa Tengah mendatangkan gelombang penolakan. Bahkan telah muncul petisi untuk menolak kebijakan itu.

Mengutip dari laman change.org, petisi berjudul ”Menolak Usulan Kebijakan 6 Hari Sekolah SMA/SMK di Jawa Tengah Yang Dimulai Januari 2026” itu dibuat sejak Rabu (12/11/2025).

Hingga Rabu (19/11/2025), pukul 10.50 WIB petisi yang dibuat Alfariz Hadi itu telah ditandatangani 16.834 pengguna.

Dalam keterangannya, pembuat petisi mengatakan, sejak kebiakan belajar lima hari diterapkan di Pemprov Jateng untuk jenjang SMA/SMK, banyak siswa yang merasakan manfaat yang signifikan. Khususnya, dalam kesejahteraan mental dan fisik.

Libur akhir pekan selama dua hari memberikan kesempatan bagi siswa untuk beristirahat, berekreasi, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Sebagai orang tua dan sebagai generasi muda, kami khawatir perubahan yang diusulkan ini akan berdampak buruk pada anak-anak kita,” tulisnya seperti dikutip Murianews.com, Rabu (19/11/2025).

Ia menjelaskan, Pemprov Jateng telah mengusulkan kebijakan menambah hari sekolah, menjadi enam hari dalam sepekan. Kebijakan itu bahkan akan dimulai semester depan, pada Januari 2026.

Usulan itu datang dengan alasan terkait pengawasan dan kegiatan siswa selama akhir pekan. Namun, ia menilai kebijakan itu tak sepenuhnya memperhitungkan efisiensi dan produktivitas yang sudah tercapai dengan sistem 5 hari sekolah.

Hasil Survei... 

Menurutnya, banyak siswa SMA/SMK seluruh provinsi sudah merasa sangat tertekan dengan beban belajar saat ini. Dengan menambah hari sekolah, waktu rehat yang dibutuhkan siswa pun berkurang.

Tidak ada jaminan bahwa siswa tidak akan merasa semakin lelah dan kurang termotivasi di ruang kelas,” tulisnya.

Ia juga mengungkapkan hasil survei dari berbagai lembaga pendidikan. Di mana, dalam survei itu menunjukkan adanya peningkatan kualitas kesehatan mental dan pencapaian akademik setelah sistem lima hari sekolah diterapkan.

Siswa juga menjadi lebih bersemangat dan lebih siap menghadapi tantangan akademis ketika mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat.

Kita harus mendukung kesejahteraan siswa kita dan memastikan mereka mendapatkan pengembangan yang seimbang dalam pendidikan dan kehidupan pribadi,” jelasnya.

Untuk itu, ia memohon agar Pemprov Jateng mempertimbangkan kembali kebijakan sekolah enam hari dan tetap menjalankan sistem lima hari sekolah yang sudah terbukti efektif.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler