“Penghargaan ini memberikan spirit bahwa membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan sendiri. Semua harus bergandengan tangan, mengambil peran sesuai bidangnya masing-masing,” ujar Ahmad Luthfi.
Menurut Ahmad Luthfi, semangat kolektif menjadi kunci utama akselerasi pembangunan. Pihaknya menekankan pentingnya menghapus ego sektoral dalam bekerja, agar tidak ada pihak yang hanya ingin menonjol sendiri.
"Together we can," kata Luthfi menggambarkan prinsip gotong royong yang diusungnya.
Lebih lanjut, Ahmad Luthfi menyebut integrasi antarlembaga pemerintahan dari pusat hingga desa, serta kerja sama dengan elemen masyarakat, menjadi fondasi utama dalam mempercepat pembangunan di Jawa Tengah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, telah menjalin kerja sama dengan 44 rektor perguruan tinggi se-Jateng. Kemudian membentuk Forum Senayan (berisi anggota DPR RI dapil Jateng), serta Forum Berlian (anggota DPRD Jateng).
Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan, percepatan pembangunan di Jawa Tengah tidak bisa dilakukan secara sektoral dan individualistis. Menurutnya, dibutuhkan kebersamaan dan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan kemajuan di provinsi ini.
Hal itu disampaikan Ahmad Luthfi saat menghadiri peluncuran buku dan penganugerahan 75 Tokoh Pamomong Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Suara Merdeka Network (SMN). Acara ini digelar di Gedung Gardhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (25/7/2025) malam WIB.
“Penghargaan ini memberikan spirit bahwa membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan sendiri. Semua harus bergandengan tangan, mengambil peran sesuai bidangnya masing-masing,” ujar Ahmad Luthfi.
Menurut Ahmad Luthfi, semangat kolektif menjadi kunci utama akselerasi pembangunan. Pihaknya menekankan pentingnya menghapus ego sektoral dalam bekerja, agar tidak ada pihak yang hanya ingin menonjol sendiri.
"Together we can," kata Luthfi menggambarkan prinsip gotong royong yang diusungnya.
Lebih lanjut, Ahmad Luthfi menyebut integrasi antarlembaga pemerintahan dari pusat hingga desa, serta kerja sama dengan elemen masyarakat, menjadi fondasi utama dalam mempercepat pembangunan di Jawa Tengah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, telah menjalin kerja sama dengan 44 rektor perguruan tinggi se-Jateng. Kemudian membentuk Forum Senayan (berisi anggota DPR RI dapil Jateng), serta Forum Berlian (anggota DPRD Jateng).
Putra Daerah...
Tak hanya itu, Ahmad Luthfi juga meyatakan Jawa Tengah melibatkan para putra daerah Jawa Tengah yang kini mengemban jabatan strategis di tingkat nasional. Mulai dari menteri hingga kepala lembaga, untuk kembali berkontribusi membangun daerah asalnya.
“Media massa juga kami libatkan sebagai mitra strategis. Media bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga menjadi kontrol sosial dalam proses pembangunan,” imbuh Ahmad Luthfi.
Sementara itu, CEO Suara Merdeka Network, Kukrit Suryo Wicaksono, mengatakan penghargaan kepada 75 Tokoh Pamomong Jawa Tengah merupakan bentuk pengakuan terhadap para tokoh. Mereka yang menjadi wajah kebijaksanaan, keteladanan, dan pengabdian di masyarakat.
“Pamomong bukan sekadar tokoh publik atau pemimpin. Mereka adalah penuntun, pelindung, dan penggerak yang hadir bukan untuk popularitas, tetapi untuk menjadi bagian dari solusi di tengah masyarakat,” jelas Kukrit.
Dalam daftar 75 Tokoh Pamomong tersebut tercatat nama-nama nasional, seperti KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Yahya Cholil Staquf (Ketua PBNU), Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah), Budi Susanto (Menteri Perdagangan), Taj Yasin Maimoen (Wakil Gubernur Jawa Tengah), Ahmad Tohari (sastrawan), termasuk Ahmad Luthfi sendiri dan tokoh-tokoh berpengaruh lainnya.(*)