Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, pelaku nekat menembak korban menggunakan softgun di indekos korban di daerah Pusponjolo Selatan, Semarang Barat pada Rabu (2/10/2024) malam lalu.
Hal itu dilakukan lantaran ia tak ketrima anaknya dijual untuk melayani pria hidung belang atau open bo. Atas alasan itu, ia pun menembak korban dengan softgun hingga mendapat beberapa luka
”Jadi pelaku ini adalah ayah dari korban. Anak tersangka ini dan korban berteman. Ia tak teruma anaknya diopen bo,” kata Irwan seperti dilansir Detik.com.
Kemudian Irwan menanyai tersangka soal aksinya. Pria yang berstatus duda itu kemudian bercerita awalnya sempat menampung korban tinggal di rumahnya karena korban sedang bermasalah dengan ibunya.
Singkat cerita, setelah beberapa bulan di rumah tersangka, akhirnya korban pindah ke kos. Saat pindah itulah, anaknya diduga dijual untuk open BO. Hal itu dia ketahui ketika anaknya berubah sikap.
Murianews, Semarang – Pelaku penembakan atau penembak remaja perempuan berusia 14 tahun di Semarang berhasil ditangkap Polrestabes Semarang. Pelaku diketahui berinisial D (44) dan ayah dari teman korban.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, pelaku nekat menembak korban menggunakan softgun di indekos korban di daerah Pusponjolo Selatan, Semarang Barat pada Rabu (2/10/2024) malam lalu.
Hal itu dilakukan lantaran ia tak ketrima anaknya dijual untuk melayani pria hidung belang atau open bo. Atas alasan itu, ia pun menembak korban dengan softgun hingga mendapat beberapa luka
”Jadi pelaku ini adalah ayah dari korban. Anak tersangka ini dan korban berteman. Ia tak teruma anaknya diopen bo,” kata Irwan seperti dilansir Detik.com.
Kemudian Irwan menanyai tersangka soal aksinya. Pria yang berstatus duda itu kemudian bercerita awalnya sempat menampung korban tinggal di rumahnya karena korban sedang bermasalah dengan ibunya.
Singkat cerita, setelah beberapa bulan di rumah tersangka, akhirnya korban pindah ke kos. Saat pindah itulah, anaknya diduga dijual untuk open BO. Hal itu dia ketahui ketika anaknya berubah sikap.
”Katanya (anaknya) disekap. Dia pulang tiap malam ke kamar mandi. Kamar tutupan terus. Saya tanya kok nggak berangkat sekolah juga. Buat pipis sakit katanya. Dia jual anak saya. Buktinya ada,” ujarnya.
Dia sempat mengadu ke polisi beberapa waktu lalu soal dugaan anaknya dijual, tapi saat dilakukan pemanggilan polisi soal laporannya itu, dia tidak datang. Kemudian dia juga mengaku mencari keberadaan korban itu.
”Dapat info dari temennya. Saya sama anak nyusuri ke lokasi korban. Saya pastikan korban benar-benar buka BO di situ tidak,” terang tersangka D.
Setelah menemukan korban, dia melepas tembakan tiga kali dan melukai korban dengan peluru gotrinya. Kepada polisi dia emosi bukan hanya karena menduga anaknya di jual, tapi karena ibu korban pernah utang Rp 2 juta dan tidak kembali.