Rabu, 19 November 2025

Murianews, Magelang – Gunung Merapi terpantau sembilan kali memuntahkan guguran lava sejak pukul 00.00 WIB – 24.00 WIB, Jumat (27/10/2023). Diketahui Gunung Merapi saat ini masih berada di status siaga.

Guguran lawa pijar itu delapan kali mengarah ke Kali Bebeng dengan luncuran sejauh 1,7 km dan sekali ke Kali Boyong sejauh 1,5 km. Selain itu sekali terdengar suara guguran dari Pos Babadan.

Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Facebook resminya, selama pengamatan terjadi 121 kali gempa guguran, 381 kali gempa hibrid atau fase banyak dan tiga kali gempa tektonik jauh.

BPPTKG menginformasikan adanya potensi bahaya dari pengamatan tersebut. Yaitu, guguran lava dan awan panas ke arah selatan-barat daya meliputi, Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer. Kemudian Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Potensi bahaya juga di arah tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Selain itu, terdapat pula lontaran material vulkanik yang dapat menjangkau 3 km dari puncak.

BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung api tersebut.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler