Dibom Air, Kebakaran di Gunung Lawu Mulai Padam
Budi Santoso
Minggu, 15 Oktober 2023 14:52:00
Murianews, Karanganyar – Kebakaran di Gunung Lawu akhirnya mulai padam setelah dilakukan bom air. Pengemboman degan air sebanyak 215 ribu liter, berhasil memadamkan kebakaran.
Kebakaran di Gunung Lawu terjadi di kawasan hutan dan lahan, berlangsung sejak Jumat (29/9/2023) lampau. Usaha pemadaman dilakukan dalam beberapa pekan terakhir, sebelum akhirnya dilaporkan membawa hasil.
Sebanyak 215 ribu liter air dijatuhkan di kawasan yang dilanda kebakaran dengan menggunakan helicopter. Meski membutuhkan waktu lama, usaha pemadaman ini mulai membawa hasil.
Kawasan Gunung Lawu yang terbakar dilaporkan mencapaii 2.185 hektare. Cakupannya, sebanyak 1.300 hektare masuk wilayah Kabupaten Ngawi, 700 hektare wilayah Kabupaten Magetan, dan 185 hektare masuk wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Operasi pengeboman air atau water bombing yang sudah dilakukan dalam beberapa pekan akhirnya dinyatakan selesai. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, seperti dilansir CNNIndonesia mengatakan, operasi bom air menggunakan helicopter milik BNPB, dan dihentikan sejak Jumat (13/10/2023) kemarin.
"Dengan melihat kondisi yang ada, sehingga kami lakukan penutupan operasi water boombing," kata Gatot saat dikonfirmasi oleh CNNIndonesia, Minggu (15/10/2023).
Dalam pernyataanya, Gatot mengatakan telah dilakukan 215 kali pengeboman air untuk memadamkan kebakaran di Gunung Lawu. Dengan setiap kali dijatuhkan, ada seribu liter air yang digunakan.
"Water bombing sudah dilakukan 215 kali dengan seribu liter air tiap kali boombing, artinya 215.000 liter air sudah dikucurkan di wilayah Lawu. Sudah selesai dipadamkan," ujarnya menjelaskan.
Kebakaran di Gunung Lawu memang sudah dinyatakan padam. Tetapi untuk kesiapk siagaan, tim pemadaman di darat masih terus bersiaga untuk mencari titik api dan bara yang masih tersisa.
Tim pemadaman darat juga membuat sekat atau ilaran agar titik api yang muncul tidak meluas. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran muncul kembali.
"Ilaran di wilayah Ngawi sudah dibuat 9.000 meter meter, wilayah Karanganyar juga sudah dibuat sepanjang 2.000 meter," jelas Gatot Subroto.
Gatot mengatakan, Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah meninjau langsung lokasi kebakaran di Gunung Lawu. Selanjutnya di lokasi kebakaran akan dilakukan penanaman ulang.
Usai kebakaran di Gunung Lawu, BPBD Jawa Timur mengimbau kepada para kepala dan pemangku daerah terdampak, untuk melakukan pembersihan material sisa-sisa kebakaran. Ha ini sebagai antisipasi saat musim penghujan tiba.
Murianews, Karanganyar – Kebakaran di Gunung Lawu akhirnya mulai padam setelah dilakukan bom air. Pengemboman degan air sebanyak 215 ribu liter, berhasil memadamkan kebakaran.
Kebakaran di Gunung Lawu terjadi di kawasan hutan dan lahan, berlangsung sejak Jumat (29/9/2023) lampau. Usaha pemadaman dilakukan dalam beberapa pekan terakhir, sebelum akhirnya dilaporkan membawa hasil.
Sebanyak 215 ribu liter air dijatuhkan di kawasan yang dilanda kebakaran dengan menggunakan helicopter. Meski membutuhkan waktu lama, usaha pemadaman ini mulai membawa hasil.
Kawasan Gunung Lawu yang terbakar dilaporkan mencapaii 2.185 hektare. Cakupannya, sebanyak 1.300 hektare masuk wilayah Kabupaten Ngawi, 700 hektare wilayah Kabupaten Magetan, dan 185 hektare masuk wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Operasi pengeboman air atau water bombing yang sudah dilakukan dalam beberapa pekan akhirnya dinyatakan selesai. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, seperti dilansir CNNIndonesia mengatakan, operasi bom air menggunakan helicopter milik BNPB, dan dihentikan sejak Jumat (13/10/2023) kemarin.
"Dengan melihat kondisi yang ada, sehingga kami lakukan penutupan operasi water boombing," kata Gatot saat dikonfirmasi oleh CNNIndonesia, Minggu (15/10/2023).
Dalam pernyataanya, Gatot mengatakan telah dilakukan 215 kali pengeboman air untuk memadamkan kebakaran di Gunung Lawu. Dengan setiap kali dijatuhkan, ada seribu liter air yang digunakan.
"Water bombing sudah dilakukan 215 kali dengan seribu liter air tiap kali boombing, artinya 215.000 liter air sudah dikucurkan di wilayah Lawu. Sudah selesai dipadamkan," ujarnya menjelaskan.
Kebakaran di Gunung Lawu memang sudah dinyatakan padam. Tetapi untuk kesiapk siagaan, tim pemadaman di darat masih terus bersiaga untuk mencari titik api dan bara yang masih tersisa.
Tim pemadaman darat juga membuat sekat atau ilaran agar titik api yang muncul tidak meluas. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran muncul kembali.
"Ilaran di wilayah Ngawi sudah dibuat 9.000 meter meter, wilayah Karanganyar juga sudah dibuat sepanjang 2.000 meter," jelas Gatot Subroto.
Gatot mengatakan, Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah meninjau langsung lokasi kebakaran di Gunung Lawu. Selanjutnya di lokasi kebakaran akan dilakukan penanaman ulang.
Usai kebakaran di Gunung Lawu, BPBD Jawa Timur mengimbau kepada para kepala dan pemangku daerah terdampak, untuk melakukan pembersihan material sisa-sisa kebakaran. Ha ini sebagai antisipasi saat musim penghujan tiba.