Takjil Gratis di Masjid SZS Jadi Modus Penipuan, Ini Kata Gibran
Zulkifli Fahmi
Jumat, 19 April 2024 17:40:00
Murianews, Solo – Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut kasus penipuan takjil gratis di Masjid Sheikh Zayed Solo (SZS) sudah selesai dan diklarifikasi.
Gibran menyebut kasus tersebut sudah lama dan diurus pengelola masjid. Ia juga menyebut pelaku sudah ditangkap.
”Itu yang jawab biar pengelola masjid saja. Kan sudah diklarifikasi, sudah clear. (Pelakunya sudah ditangkap?) Ya sudah. Makanya itu, kan sudah diurus pengurus masjid,” kata Gibran dikutip dari Suara.com, Jumat (19/4/2024).
Diberitakan sebelumnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tercatut kasus penipuan pembagian takjil gratis. Penipu menunjuk dua katering untuk menyediakan takjil dan sahur gratis selama Ramadan di masjid yang dibuka Februari 2023 lalu itu.
Namun, setelah selesai, pelaku justru tak membayar dua katering penyedia takjil dan sahur tersebut. Padahal, total nilai kontrak dua katering tersebut hampir mencapai Rp 1 miliar.
Belakangan, diketahui penyedia takjil gratis tersebut tidak sepengetahuan pengelola Masjid Sheikh Zayed Solo. Sebab, semua katering yang berkerja sama tak mendapat persoalan.
”Belum ada keterangan jelas. Yang jelas semua katering yang menjalin kerjasama dengan Masjid Zayed tidak ada persoalan. Kalau yang itu di luar sepengetahuan pengelola,” ujar Wakil Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Bagus Sigit Setiawan.
Ia menjelaskan, awal bulan puasa lalu ada pihak katering yang mengirim dan mengatakan itu sedekah. Makanan itu dikirim menjelang sahur.
”Awalnya itu datang untuk pembagian sahur bersama terus tak sampaikan kita tidak ada pembagian buat sahur bersama. Itu di awal bulan Ramadan, tidak dihitung jumlahnya berapa,” ungkap dia.
Kemudian, makanan itu dibagi-bagikan ke warga oleh pihak katering itu sendiri. Bagus menyebut, masjid tak ambil bagian dalam pengurusan pembagian sahur dan bagi takjil tersebut.
Pemilik katering pun melaporkan kasus itu ke Polresta Solo. Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi membenarkan adanya informasi dugaan penipuan tersebut.
”Memang sampai kemarin itu salah satu warga berinisial S datang ke Satreskrim Polresta Solo untuk laporan. Dia merasa dipesani (takjil) oleh E (terduga pelaku-red),” kata Iwan dikutip dari Suara.com, Jumat (19/4/2024).
Iwan mengatakan, saat ini pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut. Pihaknya juga mulai mengumpulkan bukti-bukti dari kasus tersebut.



