Modus pelaku yang merupakan guru Madrasah Diniyah di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak itu yakni dengan meminta korban menyetorkan hapalannya. Saat itulah, ia melancarkan aksi bejatnya.
Kasus pencabulannya terungkap setelah murid-muridnya menceritakan apa yang dialami temannya di kantin. Mereka kemudian menyapakan kejadian itu seperti mirip tokoh Walid dalam film Bidaah.
Dalam film serial asal Malaysia itu, Walid digambarkan sebagai tokoh agama yang berbuat penyimpangan, salah satunya mencari wanita-wanita untuk dijadikan istri melalui nikah batin dengan iming-iming surga.
Obrolan anak itu pun kemudian terdengar salah satu karyawan kantin yang kebetulan kenal dengan salah satu anak tersebut. Dia pun kemudian mengadu ke orang tua anak yang dikenalnya itu.
”Kebetulan karyawan kantin ini kenal dengan salah satu anak kemudian memberitahukan kepada orang tuanya,” ujar Kasatreskrim Polres Demak, AKP Kuseni seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (30/6/2025).
Orang tua anak itu kemudian langsung mengkonfirmasi kebenarannya pada sang anak. Mereka juga menanyakannya pada orang tua anak yang lainnya.
”Selanjutnya orang tua ini menanyakan ke anak, dan ternyata benar, sehingga orang tua melaporkan. Di saat orang tua melaporkan ini orang tua juga menanyakan orang tua siswi yang lain dan ternyata benar mereka juga mendapat perlakuan yang sama,” paparnya.
Murianews, Demak – Satreskrim Polres Demak, Jawa Tengah, belum lama ini menangkap ”Walid Demak” berinisial MS (60) karena mencabuli 16 anak yang masih seusia SD.
Modus pelaku yang merupakan guru Madrasah Diniyah di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak itu yakni dengan meminta korban menyetorkan hapalannya. Saat itulah, ia melancarkan aksi bejatnya.
Kasus pencabulannya terungkap setelah murid-muridnya menceritakan apa yang dialami temannya di kantin. Mereka kemudian menyapakan kejadian itu seperti mirip tokoh Walid dalam film Bidaah.
Dalam film serial asal Malaysia itu, Walid digambarkan sebagai tokoh agama yang berbuat penyimpangan, salah satunya mencari wanita-wanita untuk dijadikan istri melalui nikah batin dengan iming-iming surga.
Obrolan anak itu pun kemudian terdengar salah satu karyawan kantin yang kebetulan kenal dengan salah satu anak tersebut. Dia pun kemudian mengadu ke orang tua anak yang dikenalnya itu.
”Kebetulan karyawan kantin ini kenal dengan salah satu anak kemudian memberitahukan kepada orang tuanya,” ujar Kasatreskrim Polres Demak, AKP Kuseni seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (30/6/2025).
Orang tua anak itu kemudian langsung mengkonfirmasi kebenarannya pada sang anak. Mereka juga menanyakannya pada orang tua anak yang lainnya.
”Selanjutnya orang tua ini menanyakan ke anak, dan ternyata benar, sehingga orang tua melaporkan. Di saat orang tua melaporkan ini orang tua juga menanyakan orang tua siswi yang lain dan ternyata benar mereka juga mendapat perlakuan yang sama,” paparnya.
Berlangsung Sejak...
Setelah dilaporkan, tak lama kemudian pelaku kemudian menangkap ”Walid Demak” itu. Dalam pemeriksaan ia mengakui perbuatannya.
”Korban ini anak-anak dan sampai saat ini yang sudah melapor ke kami kepolisian itu sebanyak 16 siswa dan semuanya perempuan, semua di bawah umur usia setingkat kelas 6 SD,” ujarnya.
Berdasarkan pemeriksaan, kasus tersebut berlangsung sejak 2024 lalu. Polisi pun masih melakukan pendalaman untuk mengetahui adanya korban tambahan.
”Kemungkinan bertambah. Untuk itu orang tua yang merasa siswinya (mengalami serupa) bisa melaporkan ke kami, sehingga perkara ini nanti lebih jelas,” tutur Kasatreskrim Polres Demak.
