Itu diungkapkan Kanit Resmob Solo Raya Polda Jateng AKP Rio Adi Putra. Ia mengatakan, Anggun sebelumnya sempat mengaku aksinya dilakukan sacara spontan.
”Memang sebelumnya sudah direncanakan sama dia, sudah dari bulan 6 dia rencana ambil uang. Tapi belum ada kesempatan. Nah, kemudian dia kabur lah bawa mobil ini sama uang,” kata Rio seperti dikutip dari Detik.com, Jumat (12/9/2025).
Bahkan, ia sempat membeberkan rencananya itu pada adiknya. Sang adik pun kemudian membocorkan rencana itu pada rekan Anggun, Agus.
”Yang tahu (rencana pencurian) itu cuma adiknya si tersangka (Anggun). Tapi adik tersangka ngomong sama Agus waktu bulan 6 itu juga. ’Kalau Mas nyuri uang nggak usah anggap keluarga lagi’ gitu bahasanya,” ungkapnya.
Saat aksi pencurian itu, pihak bank dan petugas yang melakukan pengamanan tak menaruh curiga. Terlebih, Anggun sudah bekerja sejak 2018 sebagai sopir di bank pelat merah itu.
Petugas Bank Jateng dan polisi yang melakukan pengamanan melekat sempat mengira Anggun mencari tempat parkiran. Namun, saat dihubungi, Anggun tak meresponsnya.
”Enggak curiga karena dia sering bawa mobil untuk cari parkiran, ditelepon enggak diangkat, kebiasaannya kan ketiduran atau gimana, jadi belum curiga,” ungkapnya.
Murianews, Semarang – Anggun, Sopir Bank Jateng pelaku pencurian uang Rp 10 miliar ternyata sudah menyusun rencana aksinya. Terungkap, ia sudah merancang aksi pencurian itu sejak Juni 2025.
Itu diungkapkan Kanit Resmob Solo Raya Polda Jateng AKP Rio Adi Putra. Ia mengatakan, Anggun sebelumnya sempat mengaku aksinya dilakukan sacara spontan.
”Memang sebelumnya sudah direncanakan sama dia, sudah dari bulan 6 dia rencana ambil uang. Tapi belum ada kesempatan. Nah, kemudian dia kabur lah bawa mobil ini sama uang,” kata Rio seperti dikutip dari Detik.com, Jumat (12/9/2025).
Bahkan, ia sempat membeberkan rencananya itu pada adiknya. Sang adik pun kemudian membocorkan rencana itu pada rekan Anggun, Agus.
”Yang tahu (rencana pencurian) itu cuma adiknya si tersangka (Anggun). Tapi adik tersangka ngomong sama Agus waktu bulan 6 itu juga. ’Kalau Mas nyuri uang nggak usah anggap keluarga lagi’ gitu bahasanya,” ungkapnya.
Saat aksi pencurian itu, pihak bank dan petugas yang melakukan pengamanan tak menaruh curiga. Terlebih, Anggun sudah bekerja sejak 2018 sebagai sopir di bank pelat merah itu.
Petugas Bank Jateng dan polisi yang melakukan pengamanan melekat sempat mengira Anggun mencari tempat parkiran. Namun, saat dihubungi, Anggun tak meresponsnya.
”Enggak curiga karena dia sering bawa mobil untuk cari parkiran, ditelepon enggak diangkat, kebiasaannya kan ketiduran atau gimana, jadi belum curiga,” ungkapnya.
Tinggalkan Mobil Operasional...
Anggun kemudian meninggalkan mobil operasional tersebut di wilayah Colomadu, Kabupaten Karanganyar dan kabur ke Gunungkidul, DIY bersama seorang bernama Dwi Sulistyo dengan membawa uang Rp 10 miliar.
Diketahui, seorang sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri nekat menggondol uang Rp 10 miliar. Ia kabur dengan mobil operasional bank yang tengah mengangkut uang tersebut.
Peristiwa terjadi saat Bank hendak mengambil uang Rp 11 miliar di Solo. Saat pengambilan, Anggun selaku pengemudi didampingi beberapa pegawai lainnya dan petugas keamanan melekat.
Sesampainya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, mereka mengambil uang Rp 6 miliar. Kemudian mereka bertolak ke Kantor Bank Jateng Cabang Solo di Jalan Slamet Riyadi untuk mengambil kekurangan uang.
Saat proses loading di Bank Jateng Cabang Solo Jalan Slamet Riyadi, Anggun memanfaatkan situasi ketika polisi yang melakukan pengamanan melekat izin ke toilet.
Akhirnya Anggun dan Dwi diamankan di rumah baru di Gunungkidul, Selasa (9/9). Keduanya kini sudah dijadikan tersangka.
Anggun dijerat Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan. Sementara DS dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.