Rabu, 19 November 2025

Gubernur juga memberikan instruksi tegas bahwa seluruh barang yang dijual di koperasi buruh harus berasal langsung dari sumber utamanya, seperti petani dan produsen. Hal ini untuk memastikan harga yang dijual tetap terjangkau bagi para buruh.

“Contohnya beras, harus diambil dari petani. Cabai, bawang merah, bawang putih juga dari petaninya langsung. Tidak boleh ada pihak ketiga. Tujuannya jelas: menekan pengeluaran harian buruh,” tegasnya.

Langkah ini diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan daya beli buruh. Uang yang sebelumnya habis untuk kebutuhan pokok bisa dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan lain atau bahkan untuk ditabung.

Tahun ini, peringatan May Day mengusung tema "May Day is Collaboration", yang mendorong kerja sama antara tiga elemen penting: buruh, pengusaha, dan pemerintah. Luthfi menilai, momen ini sangat selaras dengan semangat pembangunan Jawa Tengah yang tengah memasuki fase kick off untuk rencana lima tahun ke depan.

“Buruh adalah bagian dari investasi pembangunan di Jateng. Maka kualitasnya harus terus ditingkatkan. Jika perlu, buruh harus bisa naik kelas, bahkan menjadi pengusaha,” tambahnya.

Apresiasi datang dari kalangan buruh. Sugianto, salah satu perwakilan buruh, menyatakan koperasi ini benar-benar menjadi bentuk perhatian nyata pemerintah. Keberadaan Koperasi Buruh diharapkan bisa segera dirasakan manfaatnya.

“Koperasi ini sangat bermanfaat, karena bisa menekan pengeluaran kami. Harapannya, harga barang di koperasi bisa semurah mungkin,” katanya.

Dengan kolaborasi dan inovasi seperti ini, harapan akan kesejahteraan buruh yang lebih baik bukan lagi angan-angan. Tetapi bisa mejadi kenyataan yang mulai diwujudkan di Jawa Tengah.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler