Salah satu gebrakan strategis adalah pembentukan Forum Rektor, yang melibatkan 44 perguruan tinggi di Jawa Tengah. Melalui forum ini, Pemprov Jateng meluncurkan 29 program kerja sama yang akan dijalankan hingga 2029.
Program tersebut mencakup isu-isu penting seperti penurunan stunting, pendampingan UMKM, pengembangan desa wisata, pelatihan konten kreator, serta pendidikan kebangsaan dan moderasi beragama. Dan Kolaborasi ini bukan sekadar rencana di atas kertas.
Bersama Universitas Diponegoro (Undip), Pemprov Jateng telah menjalankan program desalinasi air di Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan. Sebanyak 250 kepala keluarga kini menikmati air minum tawar hasil teknologi pengolahan air payau.
Program ini menjadi percontohan yang akan diperluas ke wilayah pesisir lainnya seperti Demak, Rembang, dan Jepara. Slamet, salah satu warga Rusunawa, mengaku merasakan manfaat langsung dari program ini.
"Rasanya enak, segar, tidak asin," ujarnya usai mencoba air hasil desalinasi.
Sementara itu, kerja sama Pemprov Jateng dengan Poltekkes Kemenkes Semarang menghasilkan program KKN Tematik dengan fokus pencegahan stunting dan TBC. Sejak 9 Mei 2025, sebanyak 600 mahasiswa diterjunkan ke desa-desa di Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas.
Murianews, Semarang – Memasuki 100 hari pertama masa jabatan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin (Luthfi-Yasin), berbagai terobosan kolaboratif mulai menunjukkan hasil nyata. Pemprov Jateng menggandeng berbagai elemen, mulai dari perguruan tinggi, DPR dan Ormas untuk mempercepat pembangunan daerah.
Salah satu gebrakan strategis adalah pembentukan Forum Rektor, yang melibatkan 44 perguruan tinggi di Jawa Tengah. Melalui forum ini, Pemprov Jateng meluncurkan 29 program kerja sama yang akan dijalankan hingga 2029.
Program tersebut mencakup isu-isu penting seperti penurunan stunting, pendampingan UMKM, pengembangan desa wisata, pelatihan konten kreator, serta pendidikan kebangsaan dan moderasi beragama. Dan Kolaborasi ini bukan sekadar rencana di atas kertas.
Bersama Universitas Diponegoro (Undip), Pemprov Jateng telah menjalankan program desalinasi air di Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan. Sebanyak 250 kepala keluarga kini menikmati air minum tawar hasil teknologi pengolahan air payau.
Program ini menjadi percontohan yang akan diperluas ke wilayah pesisir lainnya seperti Demak, Rembang, dan Jepara. Slamet, salah satu warga Rusunawa, mengaku merasakan manfaat langsung dari program ini.
"Rasanya enak, segar, tidak asin," ujarnya usai mencoba air hasil desalinasi.
Sementara itu, kerja sama Pemprov Jateng dengan Poltekkes Kemenkes Semarang menghasilkan program KKN Tematik dengan fokus pencegahan stunting dan TBC. Sejak 9 Mei 2025, sebanyak 600 mahasiswa diterjunkan ke desa-desa di Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas.
Kolaborasi lain...
Selain Forum Rektor, Pemprov Jateng juga membentuk berbagai forum kolaboratif lainnya, seperti Forum Senayan yang terdiri dari anggota DPR RI asal Jateng, Forum Berlian (anggota DPRD Jateng), organisasi masyarakat, dan kalangan pengusaha. Sinergi ini mempercepat realisasi program-program pembangunan.
Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jateng, Wahid Abdurrahman, mencontohkan hasil konkret dari Forum Berlian, di mana para anggota DPRD sepakat mengarahkan anggaran aspirasi mereka untuk pembangunan infrastruktur tahun 2025.
Sedangkan melalui Forum Senayan, sejumlah anggota Komisi V DPR RI mendorong percepatan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas. Lalu, di tingkat internasional, Pemprov Jateng juga menjalin kerja sama sister province dengan Chungcheongbuk-Do, Korea Selatan.
Berkat kerja sama ini, 100 lulusan SMA dan SMK di Jawa Tengah mendapatkan beasiswa kuliah di 18 universitas di Korea Selatan. Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan, berbagai forum kolaborasi ini adalah bagian dari strategi besar dalam membangun Jawa Tengah secara inklusif.
“Kita tidak bisa berdiri sendiri. Semua elemen kita gandeng. Kita akan merapatkan barisan,” tegasnya.
Langkah strategis Luthfi-Yasin dalam memimpin Pemprov Jateng juga mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Ia menyebut pembentukan Forum Rektor sebagai langkah cerdas dalam merumuskan kebijakan berbasis riset dan kebutuhan riil masyarakat.
“Itu good idea, good move. Supaya kalau kita bikin kebijakan, itu bukan sekadar feeling-feeling-an, tapi benar-benar berdasarkan studi,” ujar Tito Karnavian.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, 100 hari kerja Luthfi-Yasin tidak hanya menjadi ajang adaptasi dalam menjalankan Pemprov Jateng. Tetapi juga lompatan nyata dalam membawa manfaat langsung bagi warga Jawa Tengah.