Rabu, 19 November 2025

Murianews, Banyumas – Seorang pendaki bernama Wahyuni yang merupakan warga Pekalongan, Jawa Tengah, berhasil menundukkan puncak Gunung Slamet di usianya yang ke 70 tahun. Meski usianya tak lagi muda, Mbah Yuni, sapaan akrabnya, menunjukkan kegigihan dan semangat dalam menaklukkan puncak Gunung Slamet.

Mbah Yuni pun kemudian menjadi perbincangan di media sosial setelah viralnya video yang menunjukkan beliau tengah mendaki Gunung Slamet.

Video tersebut kali pertama diunggah oleh akun Instagram @muontnesia pada Rabu (19/7/2023) lalu.

Dalam video tersebut, terlihat raut wajah bahagia dan semangat yang menyala pada Mbah Yuni, yang berhasil menaklukkan salah satu puncak tertinggi di Jawa Tengah.

Sesampainya di puncak Gunung Slamet, Mbah Yuni tampak bersujud dua kali seraya mengucapkan rasa syukurnya.

”Sujud syukur kepada Tuhan YME dilakukan mbah Yuni karena berhasil menggapai puncak Gunung Slamet dengan selamat dan sehat,” tulis akun tersebut dikutip Murianews.com, Senin (24/7/2023).

Akun tersebut juga menuliskan jika sampainya Mbah Yuni di puncak Gunung Selamet itu merupakan pencapaian yang luar biasa.

”Ini merupakan pencapaian luar biasa di usia Mbah Yuni yang ke 70 tahun diberikan keselamatan telah berhasil mendaki ke puncak atap Jawa Tengah,” lanjutnya.

Sementara mengutip dari Tribunjateng.com, Mbah Yuni bercerita bahwa cita-citanya adalah mendaki tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Namun, ia menyadari bahwa cita-cita tersebut tidaklah mudah karena selain persiapan fisik yang matang, pendakian juga memerlukan biaya.

”Biaya yang saya keluarkan bersama dua anak saya sekitar Rp 10 juta untuk mendaki Gunung Latimojong. Uangnya berasal dari keuntungan berdagang nasi ditambah dengan biaya hasil penjualan kaos anak saya,” ungkapnya.

Mbah Yuni juga memberikan pesan kepada para pecinta alam untuk tetap menghargai dan merawat lingkungan. Menurutnya, menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama agar generasi berikutnya juga dapat menikmati keindahan alam yang ada.

”Jangan sampai alam rusak, nanti anak dan cucu tidak bisa menikmatinya. Jangan sekali-kali mengotori gunung, serta persiapkan peralatan yang aman saat mendaki,” tutup Mbah Yuni dengan bijak.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler