Sabtu, 25 Januari 2025

Murianews, Temanggung – Hingga saat ini, masih ada warga di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang menjalani profesi sebagai dukun bayi. Sayangnya, jumlah profesi dukun bayi ini semakin berkurang seiring perkembangan zaman.

Padahal, keberadaan dukun bayi ini sebenarnya sangat dibutuhkan masyarakat. Terutama kaum ibu yang hendak melahirkan sampai 40 hari pascapersalinan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Intan Pandanwangi Bandanawati mengatakan, sampai saat ini keberadaan dukun bayi memang sangat membantu. Terutama dalam membantu kesehatan ibu dan anak, setelah proses persalinan.

Hal itu biasanya terjadi di desa-desa yang mungkin jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga peran dukun bayi bisa dikatakan sangat vital. Namun demikian, ia mengakui untuk proses regenerasi sangat minim, dan posisinya saat ini menjadi penolong sekunder dari tenaga kesehatan.

”Dukun bayi memang untuk membantu ibu anak yang sudah melahirkan. Sementara ini yang ada memang harus kita latih, tapi untuk regenerasinya sepertinya memang sudah berkurang. Sudah tidak seperti dulu-dulu lagi,” jelasnya, saat peresmian gedung baru Puskesmas Tembarak, Senin (6/1/2025).

Pihaknya sejauh ini kerap melakukan penyuluhan kepada para dukun bayi, terkait bagaimana melakukan perawatan ibu dan anak yang baru dilahirkan. Tujuannya supaya penanganannya bisa baik dan benar sesuai prosedur.

Namun, ketika ditanya upaya regenerasi sejauh ini belum ada. Padahal jumlah dukun bayi semakin hari semakin berkurang.

”Kita lakukan penyuluhan. Untuk jumlah dukun bayi kok tidak pasti, karena sudah sepuh-sepuh regenerasinya sudah berkurang,” katanya dilansir dari laman Pemkab Temanggung.

Secara Turun Temurun... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler