Sayur yang dijual beraneka ragam. Seperti sawi, mentimun, kubis, cabai, loncang, seledri, tomat, dan lainnya. Uang yang diperoleh itu nantinya akan dimanfaatkan untuk merenovasi Masjid An-Nur.
Renovasi diperlukan karena masjid itu tidak bisa menampung seluruh wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Negeri Kahyangan.
Supri, warga Dusun Surodadi mengatakan, kapasitas Masjid An-Nur sangat terbatas karena hanya bisa menampung sekitar 80 jemaah. Sehingga masjid itu tidak dapat menampung seluruh wisatawan yang hendak salat.
Terutama saat salat Jumat dan musim libur. Karena itu, warga yang beragama Islam ingin merenovasi masjid tersebut menjadi lebih besar dan layak.
Saat momen libur Lebaran 2024, warga memiliki ide untuk menjual sayur segar dengan konsep bayar seikhlasnya. Mengingat sebagian besar warga Dusun Surodadi bermata pencaharian sebagai petani.
”Daripada sibuk membuat proposal untuk penggalangan dana, jadi kami sedekahkan sayur untuk masjid,” ungkapnya, dilansir dari laman Pemkab Magelang.
Setiap panen, warga akan menyisakan sayurnya untuk disedekahkan. Bahkan, warga sukarela untuk menyedekahkan sayurnya tanpa diminta oleh panitia.
Murianews, Magelang – Upaya unik dilakukan warga di kawasan Negeri Kahyangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam mendapatkan dana untuk renovasi Masjid An-Nur. Caranya, warga setempat kompak menjual aneka sayur dengan konsep bayar seikhlasnya.
Sayur yang dijual beraneka ragam. Seperti sawi, mentimun, kubis, cabai, loncang, seledri, tomat, dan lainnya. Uang yang diperoleh itu nantinya akan dimanfaatkan untuk merenovasi Masjid An-Nur.
Renovasi diperlukan karena masjid itu tidak bisa menampung seluruh wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Negeri Kahyangan.
Supri, warga Dusun Surodadi mengatakan, kapasitas Masjid An-Nur sangat terbatas karena hanya bisa menampung sekitar 80 jemaah. Sehingga masjid itu tidak dapat menampung seluruh wisatawan yang hendak salat.
Terutama saat salat Jumat dan musim libur. Karena itu, warga yang beragama Islam ingin merenovasi masjid tersebut menjadi lebih besar dan layak.
Saat momen libur Lebaran 2024, warga memiliki ide untuk menjual sayur segar dengan konsep bayar seikhlasnya. Mengingat sebagian besar warga Dusun Surodadi bermata pencaharian sebagai petani.
”Daripada sibuk membuat proposal untuk penggalangan dana, jadi kami sedekahkan sayur untuk masjid,” ungkapnya, dilansir dari laman Pemkab Magelang.
Setiap panen, warga akan menyisakan sayurnya untuk disedekahkan. Bahkan, warga sukarela untuk menyedekahkan sayurnya tanpa diminta oleh panitia.
Jualan Sayur tiap Akhir Pekan...
Hanya saja, kata Supri, aktivitas berjualan sayur itu hanya dilakukan saat akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu atau momentum libur tertentu, seperti libur Isra Mikraj dan Imlek kemarin.
Warga akan berjualan sayur di di gazebo depan gapura kastil yang berdekatan dengan wisata Negeri Kahyangan.
Tidak sedikit warga yang menyedekahkan sayur seberat 20 kilogram, 50 kilogram, hingga satu kuintal.
Sejak saat itu, sayur yang dijual warga ludes diserbu wisatawan Negeri Kahyangan. Hampir satu tahun menjual sayur seikhlasnya, warga sudah mendapat penghasilan kurang lebih Rp 167 juta. Padahal warga menargetkan dalam satu tahun mendapat Rp 50 juta hingga Rp100 juta.
Supri mencatat, pendapatan yang diperoleh mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp4 juta per hari. Tergantung ramai tidaknya wisatawan di Negeri Kahyangan. Wisatawan pun bebas memilih jenis sayur dengan nominal seikhlasnya.
”Targetnya, ketika sudah terkumpul Rp 500 juta, kami akan mulai membangun Masjid An-Nur,” imbuhnya.