Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang Joni Indarto mengatakan, potensi budi daya kelinci sangat besar.
Budi daya kelinci saat ini banyak ditekuni anak-anak muda karena mudah dipelihara dan tidak memerlukan lahan yang luas.
Terbaru, lanjut Joni, di wilayah Magelang raya, para peternak kelinci membentuk komunitas Republik Terwelu (kelinci) yang setiap tahun menggelar event kontes salah satunya Magelang Rabbit Festival 2025 di Artos Mall Magelang Sabtu (26/4/2025) lalu.
Sebanyak 160 kelinci dari berbagai daerah di Indonesia turut serta dalam kontes ajang promosi tersebut.
Kelinci tidak hanya sebagai hewan peliharaan namun juga sumber protein yang membantu ketahanan pangan.
Murianews, Magelang – Kaum millenial di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, didorong untuk menggeluti budi daya kelinci. Selain mudah dipelihara, budi daya kelinci potensi cuan atau keuntungannya masih sangat menjanjikan.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang Joni Indarto mengatakan, potensi budi daya kelinci sangat besar.
Saat ini, di Kabupaten Magelang ada lebih dari 100 peternak kelinci yang tersebar di sejumlah kecamatan. Populasinya sekitar 5.000 ekor yang tersebar di Kecamatan Tegalrejo, Pakis, Muntilan, Mungkid, Ngablak dan beberapa kecamatan lain.
Menurut Joni, Selain bisa menjadi hewan kesayangan (fancy), kelinci juga memegang peranan untuk penyediaan daging yang berkualitas, terutama di wilayah perkotaan.
Budi daya kelinci saat ini banyak ditekuni anak-anak muda karena mudah dipelihara dan tidak memerlukan lahan yang luas.
Terbaru, lanjut Joni, di wilayah Magelang raya, para peternak kelinci membentuk komunitas Republik Terwelu (kelinci) yang setiap tahun menggelar event kontes salah satunya Magelang Rabbit Festival 2025 di Artos Mall Magelang Sabtu (26/4/2025) lalu.
Sebanyak 160 kelinci dari berbagai daerah di Indonesia turut serta dalam kontes ajang promosi tersebut.
Kelinci tidak hanya sebagai hewan peliharaan namun juga sumber protein yang membantu ketahanan pangan.
Permintaan Pasar Tinggi...
”Baru kali ini, kami dari Pemda (Kabupaten Magelang) itu membantu terkait pendanaan. Sebelumnya mereka dana sendiri, skala lebih kecil,” jelas Joni, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Sabtu (3/5/2025).
Presiden Republik Terwelu Aryono Septa Nugroho mengungkapkan, saat ini tercatat lebih dari 100 peternak di Kabupaten Magelang rata-rata generasi muda millenial.
Menurut Aryono, potensi budi daya kelinci menjanjikan secara ekonomi khususnya permintaan daging di pasaran yang sangat tinggi. Daging kelinci terkenal memiliki kandungan protein yang aman untuk diet.
Ia mencontohkan berdasarkan data dari rekan peternak dan pengepul untuk kosumsi daging kelinci di wilayah Kabupaten Magelang dalam satu pekan dibutuhkan minimal 200 ekor dan belum tercukupi hingga sekarang.
Saat ini konsumsi terbesar adalah untuk daging yang dijual dengan harga Rp 50.000 per kilogram (kg). Aryono menyebut, harga kelinci hias bervariasi antara Rp 1 juta dan standar kelinci hias impor Rp12-16 juta lebih per ekornya.
Selain daging, limbah kelinci yaitu urine dan kotorannya juga selalu dibutuhkan oleh petani sebagai pupuk organik dalam budi daya berbagai tanaman.
”Sangat mudah untuk budi daya, asal bersih dan terawat. Makanannya juga terjaga dengan baik,” pungkas Aryono.