Rabu, 19 November 2025

Murianews, Magelang – Petani kopi arabika di lereng Gunung Merbabu dan Merapi tepatnya di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini memasuki masa panen raya.

Panen kali ini membuat petani senang dan meraup cuan karena harga jual kopi cukup menguntungkan. Di sisi lain, tanaman kopi ini juga mendukung pariwisata Negeri Kahyangan yang kini jadi ikon wisata baru di Magelang.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekarsari Desa Wonolelo Sukimin mengatakan, masa panen raya kopi terjadi di waktu yang sama, yakni sejak Mei dan diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Juli-Agustus mendatang.

”Sejak bulan Mei atau setiap 10 hari melakukan panen hingga saat sekitar sudah sembilan kali,” kata Sukimin di ladangnya, Selasa (22/7/2025).

Menurut Sukimin, dibanding tahun lalu, volume panenan biji kopi saat ini meningkat 30 lebih persen termasuk harga jualnya juga naik menguntungkan.

Saat ini, tambahnya, harga cherry (biji kopi basah) di tingkat petani di kisaran Rp 14.000/kg dan kopi kering (green bean) lebih tinggi mencapai Rp 150.000/kg. Tahun lalu kopi kering arabika hanya di kisaran Rp 120.000 per kilogramnya.

Ada sekitar 130 petani kopi tergabung dalam Gapoktan Mekarsari Desa Wonolelo. Hamparan tanaman kopi di desa berhawa sejuk ini tersebar di empat dusun dengan luas mencapai 450 hektar lebih.

”Sekali panen petani bisa mendapat 5-8 kuintal cherry, misal kita petik bersamaan,” jelas Sukimin, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Rabu (23/7/2025).

Aroma dan Rasa Buah yang Khas... 

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini