Khairul menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi.
Ia mencontohkan, pendirian program studi kedokteran membutuhkan rumah sakit sebagai tempat praktik, yang tidak mungkin dibangun sendiri oleh kampus. Oleh karena itu, dukungan pemerintah daerah sangatlah penting.
Dalam sambutannya, ia juga mengungkapkan harapan Presiden Prabowo Subianto untuk membuka 158 program studi kedokteran baru di seluruh Indonesia sebagai bagian dari target Indonesia Sehat 2045.
Koordinator Humas AIPKI, Tonang Dwi Ardyanto, menambahkan bahwa AIPKI yang telah berdiri sejak tahun 2001 kini memiliki 127 anggota dan berkomitmen untuk menjaga mutu pendidikan kedokteran serta menjawab persoalan pemenuhan dokter umum dan spesialis di Indonesia.
Murianews, Semarang – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) saat ini masih kekurangan 16.458 dokter untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di seluruh kabupaten/kota.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, dalam acara Musyawarah Wilayah Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Regional Wilayah IV.
Menurut Sumarno, jumlah ideal dokter di Jateng seharusnya mencapai 27.863 orang. Sementara saat ini, provinsi tersebut hanya memiliki 11.405 dokter.
Kesenjangan ini disebabkan oleh rasio yang tidak seimbang antara jumlah dokter dan populasi penduduk, di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan satu dokter idealnya melayani 1.000 penduduk.
Karena itu, Sumarno menekankan pentingnya peran AIPKI dalam memperbanyak lulusan baru untuk mengatasi kesenjangan ini.
Ia juga meminta asosiasi dan pihak terkait untuk bekerja sama menghilangkan stigma bahwa biaya masuk fakultas kedokteran sangat mahal. Stigma ini sering kali menghalangi pelajar potensial untuk melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran.
”Barangkali secara akademik di sekolah SMA mungkin sebetulnya mereka punya potensi untuk masuk di kedokteran. Akan tetapi begitu bicara masalah biaya itu pasti enggak akan berani,” kata Sumarno.
Senada dengan Sumarno, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Khairul Munadi, menyatakan bahwa tantangan utama dalam dunia kesehatan di Indonesia bukan hanya kekurangan jumlah, melainkan juga distribusi yang tidak merata.
Peran Pemerintah dan Kampus...
Khairul menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi.
Ia mencontohkan, pendirian program studi kedokteran membutuhkan rumah sakit sebagai tempat praktik, yang tidak mungkin dibangun sendiri oleh kampus. Oleh karena itu, dukungan pemerintah daerah sangatlah penting.
Dalam sambutannya, ia juga mengungkapkan harapan Presiden Prabowo Subianto untuk membuka 158 program studi kedokteran baru di seluruh Indonesia sebagai bagian dari target Indonesia Sehat 2045.
Koordinator Humas AIPKI, Tonang Dwi Ardyanto, menambahkan bahwa AIPKI yang telah berdiri sejak tahun 2001 kini memiliki 127 anggota dan berkomitmen untuk menjaga mutu pendidikan kedokteran serta menjawab persoalan pemenuhan dokter umum dan spesialis di Indonesia.