Sabtu, 22 Maret 2025

Murianews, Semarang – Bencana banjir melanda Kota Semarang, Jawa Tengah. Banjir terjadi sejak Rabu (13/3/2024) hingga pagi ini. Beberapa titik di Kota Semarang tergenang banjir.

Tercatat, titik-titik yang terendam banjir di antaranya, Genuk, Kaligawe, Kota Lama, Tlogosari dan beberapa titik di Jalan Arteri. Banjir juga menggenangi fasilitas publik, salah satunya Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita meminta maaf pada masyarakat Kota Semarang. Sebab, ibadah puasa umat Islam Kota Semarang terganggu akibat banjir yang melanda.

”Kami mohon maaf kepada masyarakat, justru di saat bulan puasa harusnya bisa beribadah dengan khusuk namun justru terganggu dengan limpasan dan genangan. Kami akan terus berupaya agar air segera surut,” kata Mbak Ita dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/3/2024).

Terkait banjir yang terjadi, pihaknya telah meninjau beberapa titik banjir Kota Semarang, Rabu (13/3/2024) malam. Itu ia lakukan agar segera dapat ditemui solusi guna mempercepat surutnya air.

Mbak Ita menyebut, banjir yang terjadi karena cuaca ekstrem yang melanda secara menyeluruh di berbagai wilayah. Tak hanya Kota Semarang, tapi juga Kendal, Grobogan, dan Kabupaten Seamrang.

Cuaca ekstrem tak hanya menyebabkan banjir, tapi juga angin kencang dan tanah longsor di berbagai tempat.

”Alhamdulillah, persoalan pohon tumbang sudah bisa ditangani. Tapi kalau yang banjir ini di luar prediksi, tidak ada warningnya,” ujar Mbak Ita.

Mbak Ita mengatakan, pihaknya sebelumnya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk menentukan langkah antisipasi,

Ia juga telah melapor ke Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait update banjir di Kaligawe Semarang. Namun, ternyata curah hujan makin tinggi.

”Ini mengakibatkan wilayah Simpanglima, wilayah Bulu Lor, Semarang Utara terjadi limpasan yang tinggi,” terangnya.

Mbak Ita pun memperingatkan warga sekitar Kali Plumbon Kota Semarang. Sebab, saat ini debit air sudah mencapai angka 100 atau masuk standar tinggi.

”Ini kami sudah melakukan koordinasi dengan BBWS untuk penanganan-penanganan darurat. Diharapkan bisa teratasi, pompa-pompa juga sudah berjalan semua,” katanya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler