Menurutnya tembakan itu tak diarahkan ke korban. Kemudian dia melihat orang yang masih berada di atas sepeda motor itu mengarahkan tiga tembakan ke korban.
’’Saya melihat api keluar dari pistolnya,’’ ujarnya.
Ia mengatakan, tiga orang jadi sasaran tembakan itu sempat menyerang penembak menggunakan senjata tajam. Akibatnya penembak terjatuh dari atas kendaraannya.
Kemudian tiga orang yang ditembak meninggalkan lokasi. Sementara, penembak justru kesulitan mengangkat motornya yang ambruk, sebelum kemudian pergi.
’’Saya sampai heran, kok, sudah ditembak masih bisa menyerang,’’ kata dia.
Tak lama setelah kejadian, ia mengaku mendatangi lokasi penembakan. Saat itu, ia melihat tak ada tetesan darah. Ia pun tak menyangka ada korban jiwa dari insiden itu.
Murianews, Semarang – Sepekan sudah, kronologi G, siswa SMK ditembak polisi di Kota Semarang masih buram. Kepolisian menyebut, korban terlibat tawuran dan melakukan penyerangan pada polisi hingga dilakukan penembakan.
Dua orang saksi mengaku berada di sekitar lokasi kejadian. Mereka merupakan pedagang di tepi Jalan Candi Penataran Raya yang dikirim polisi sebagai lokasi korban ditembak.
Salah satu saksi mengaku sedang melayani pembeli kala ada rombongan motor dengan menenteng senjata tajam melintas. Mereka terpencar masuk ke gang perkampungan.
Tak lama, pedagang itu mengaku mendengar suara tembakan sekitar pukul 00.30 WIB. Titik lokasi penembakan itu di bawah lampu penerangan jalan di samping minimarket.
Ia mengaku jarak lokasi kejadian dengan warung miliknya sekitar 50 meter. Posisi penembak masih di atas kendaraan roda dua, begitu juga korban yang berbonceng dua.
’’Tiba-tiba ada suara tembakan. Kami mengira itu tembakan peringatan,’’ kata salah satu saksi, Selasa (26/11/2024) seperti dikutip dari Tempo.co, Senin (2/12/2024).
Usai mendengar suara tembakan, pedagang ini menengok ke sumber suara. Namun, saat itu ia tak melihat ada korban jatuh.
’’Sepeda motor yang ditembak langsung jalan ke arah bawah,’’ katanya.
Penembak Diserang...
Sumber lain yang menolak diungkap identitasnya, mengaku melihat jelas insiden penembakan itu. Awalnya dia sempat kaget ketika mendengar suara tembakan pertama.
Menurutnya tembakan itu tak diarahkan ke korban. Kemudian dia melihat orang yang masih berada di atas sepeda motor itu mengarahkan tiga tembakan ke korban.
’’Saya melihat api keluar dari pistolnya,’’ ujarnya.
Ia mengatakan, tiga orang jadi sasaran tembakan itu sempat menyerang penembak menggunakan senjata tajam. Akibatnya penembak terjatuh dari atas kendaraannya.
Kemudian tiga orang yang ditembak meninggalkan lokasi. Sementara, penembak justru kesulitan mengangkat motornya yang ambruk, sebelum kemudian pergi.
’’Saya sampai heran, kok, sudah ditembak masih bisa menyerang,’’ kata dia.
Tak lama setelah kejadian, ia mengaku mendatangi lokasi penembakan. Saat itu, ia melihat tak ada tetesan darah. Ia pun tak menyangka ada korban jiwa dari insiden itu.
Tak Ada Tembakan Peringatan...
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menyebut ada dua tembakan yang dilepaskan. Keduanya mengarah ke korban.
’’Tidak ada (tembakan peringatan),’’ katanya.
Kini, pelaku penembakan R, polisi berpangkat Aipda telah ditahan di Polda Jateng untuk diperiksa. Keluarga korban juga telah melapor dan kasus ditangani Ditreskrimum Polda Jateng.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengklaim mengantongi video penembakan itu. ’’Ada korbannya, ada video penembakannya, ada tersangkanya, ada saksinya. Lengkap,’’ ujarnya.
Hanya saja, ia enggan memperlihatkan rekaman video itu. Sebelumnya, polisi telah mengambil rekaman video dari CCTV di masjid dan toko di sekitar lokasi kejadian.
Sejumlah video itu sempat diputar di depan wartawan selama beberapa detik suasana di lokasi sebelum kejadian.
Polisi Tak Perlihatkan Detail CCTV...
Namun, belum sampai memperlihatkan kejadian penembakan pemutaran video dihentikan. Irwan menolak memutarnya lebih jauh.
Irwan mengatakan, tembakan dilepaskan sebagai upaya melerai tawuran yang melibatkan korban, malam itu. Tawuran itu terjadi di Jalan Simongan dan saling kejar antargeng hingga Jalan Candi Penataran Raya, Semarang.
Korban yang diidentifikasi berinisial G mendapat luka tembak di bagian pinggul yang menyebabkan nyawanya tak terselamatkan. Sementara dua korban lain mendapt luka tembak di dada dan tangan.