Korban diketahui bernama Clara Danielle Jeanne Carmagnolle (24). Ia ditemukan meninggal di kamar mandi, pukul 03.30 WIB.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, korban merupakan mahasiswi yang berdomisili di Semarang dan sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di Puskesmas Gemolong, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Meski begitu, untuk memastikan penyebab kematian, jenazah korban telah dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Petrus mengatakan korban diketahui memiliki riwayat anemia. Ia sempat mengeluhkan pusing dan menjalani pemeriksaan medis.
”Sebelum kejadian, korban sempat mengeluhkan pusing dan menjalani pemeriksaan medis di RSI Islam Yakssi Gemolong, di mana dokter mengonfirmasi riwayat anemia berdasarkan hasil laboratorium,” katanya.
Murianews, Sragen – Seorang mahasiswi Prancis ditemukan meninggal di kosnya, Desa Kauman, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).
Korban diketahui bernama Clara Danielle Jeanne Carmagnolle (24). Ia ditemukan meninggal di kamar mandi, pukul 03.30 WIB.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, korban merupakan mahasiswi yang berdomisili di Semarang dan sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di Puskesmas Gemolong, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Meski begitu, untuk memastikan penyebab kematian, jenazah korban telah dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Petrus mengatakan korban diketahui memiliki riwayat anemia. Ia sempat mengeluhkan pusing dan menjalani pemeriksaan medis.
”Sebelum kejadian, korban sempat mengeluhkan pusing dan menjalani pemeriksaan medis di RSI Islam Yakssi Gemolong, di mana dokter mengonfirmasi riwayat anemia berdasarkan hasil laboratorium,” katanya.
Sempat Mengeluh Sakit...
Dia mengatakan kejadian berawal saat korban sempat mengeluhkan sakit kepada rekannya bernama Siti Muntafiah, Senin (20/1/2025) pukul 19.15 WIB.
”Korban kemudian meminta izin untuk beristirahat lebih awal di kamarnya,” katanya.
Selanjutnya, Rabu (22/1/2025) korban kembali mengeluh pusing. Ia kemudian diantar temannya bersama dua orang lainnya, Mujianto dan Ayu Hikmah Azizah ke RSI Islam Yakssi Gemolong.
Selanjutnya, dokter di RSI Islam Yakssi Gemolong melakukan diagnosa dan pengecekan laboratorium.
”Dari hasil pemeriksaan, korban diketahui memiliki riwayat anemia, sesuai dengan hasil laboratorium yang dibawa korban dari Prancis. Korban diberikan obat anemia oleh pihak rumah sakit dan diizinkan kembali ke rumah,” katanya.
Selanjutnya, pada Kamis (23/1) sekitar pukul 03.30 WIB pelapor ke kamar mandi dan mendapati pintu kamar mandi dalam keadaan terkunci.
”Pelapor memanggil-manggil nama korban, namun tidak ada respons. Setelah menunggu lima menit, pelapor membuka pintu kamar mandi dan menemukan korban dalam posisi jatuh di lantai dengan kepala bersandar di dinding,” katanya.
Berkoordinasi dengan Imigrasi...
Pelapor sempat mencoba membangunkan korban dengan menggoyangkan tubuhnya, tetapi korban tidak memberikan respons.
”Karena curiga bahwa korban meninggal dunia, mereka kemudian melapor ke Polsek Gemolong,” katanya.
Terkait insiden itu, Kepolisian kemudian berkoordinasi dengan imigrasi agar peristiwa itu dapat dikomunikasikan ke Kedutaan Besar Prancis dan keluarga korban.
”Penyelidikan masih berlangsung dan polisi telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk dapat dikomunikasikan dengan pihak Kedutaan Besar Prancis dan keluarga yang bersangkutan,” katanya.