Temuan itu didapatkan saat melakukan pengawasan di Pasar Manis, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Empat makanan yang mengandung bahan berbahaya itu, yakni dua makanan jenis kerupuk yang terindikasi menggunakan Rhodamin B atau perwarna tekstil. Sementara, dua sampel lainnya yakni cincau hitam dan teri nasi yang mengandung formalin.
”Itu akan kami tindak lanjuti bersama Dinas Kesehatan, akan kami telusuri,” katanya.
”Termasuk nanti bisa menyebabkan gangguan pencernaan, gangguan lever, maupun gangguan ginjal,” kata Winanto.
Murianews, Banyumas – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banyumas menemukan sejumlah makanan berbahan kimia berbahaya.
Temuan itu didapatkan saat melakukan pengawasan di Pasar Manis, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kepala BPOM Banyumas Winanto mengatakan, dari 15 sampel makanan yang dicurigai, empat diantaranya positif mengandung bahan berbahaya saat diuji dengan rapid test.
Empat makanan yang mengandung bahan berbahaya itu, yakni dua makanan jenis kerupuk yang terindikasi menggunakan Rhodamin B atau perwarna tekstil. Sementara, dua sampel lainnya yakni cincau hitam dan teri nasi yang mengandung formalin.
”Itu akan kami tindak lanjuti bersama Dinas Kesehatan, akan kami telusuri,” katanya.
Menurut dia, makanan-makanan yang mengandung Rhodamin B maupun formalin tersebut tidak boleh dijual lagi, karena dapat mengganggu kesehatan orang yang mengonsumsinya.
”Termasuk nanti bisa menyebabkan gangguan pencernaan, gangguan lever, maupun gangguan ginjal,” kata Winanto.
Kata Bupati Banyumas...
Kegiatan pengawasan BPOM Banyumas itu berbarengan dengan pantauan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat yang dilaksanakan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas.
Dalam kesempatan itu, Winanto menunjukkan kerupuk yang terindikasi mengandung zat pewarna tekstil di salah satu lapak pedagang kepada Bupati Banyumas.
Temuan itu kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke tempat pengujian sampel di mobil laboratorium keliling Balai POM Banyumas yang terparkir di halaman Pasar Manis.
Terkait dengan temuan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya, Bupati Sadewo mengakui jika hingga saat ini masih ditemukan adanya makanan yang mengandung pewarna tekstil.
”Tapi sudah tidak sebanyak zaman dulu, sudah berkurang. Tadi kita temukan kerupuk yang menggunakan bahan kimia, itu biasanya bahan untuk pewarna kain,” katanya.
Menurut dia, masih adanya temuan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya itu bukan kesalahan pedagang.
”Produsennya itu yang keliru, tetapi tidak banyak. Kami akan terus melakukan langkah pembinaan agar produsen kerupuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya,” kata Sadewo.