Sebab, kepadatan lalu lintas, kerawanan sosial dan kejahatan, hingga kenaikan harga serta ketersediaan stok kebutuhan pokok menjadi tantangan saat mudik Lebaran.
Di kesempatan itu, Sumanto juga meminta kepala daerah untuk memperbaiki jalan yang rusak di daerahnya. Terlebih, jalan rusak di Jawa Tengah selalu menjadi sorotan di media sosial.
”Jalan yang saat ini belum baik monggo ditambal dulu saja. Di medsos banyak lubang di jalan, kita harus antisipasi,” jelas dia.
”DPRD juga menjadi saluran aspirasi masyarakat, mulai keluhan tentang keamanan, transportasi, hingga masalah sosial,” tegasnya.
Ia berharap, mudik dan perayaan Idulfitri bisa berjalan dengan damai dan aman melalui koordinasi yang baik dan pengawasan yang ketat.
Murianews, Semarang – Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta agar momen mudik Lebaran 2025 menjadi perhatian. Sebab, momen itu berpotensi mendongkrak ekonomi Jateng.
Itu diungkapkannya dalam Rakor Forkopimda bertajuk ”Sinergitas Antarlembaga dalam Menjaga Kondusivitas Jawa Tengah Menyambung Idul Fitri 2025” di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (17/3/2025).
Menurutnya, mudk Lebaran tak hanya terkait aspek spiritual saja, namun juga berdampak pada sosial, ekonomi, dan keamanan.
Ia pun optimis, mudik Lebaran 2025 akan membawa pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Oleh karena itu, Sumanto meminta pemerintah mampu menjaga masyarakat yang akan masuk ke Jawa Tengah.
”Ekonomi yang belum baik akan meningkat saat hari raya Idulfitri. Jaga masyarakat yang akan mudik dalam rangka menghabiskan (uangnya), merantau satu tahun tabungannya dihabiskan di Idulfitri,” tegasnya.
Berdasarkan survei Kemenhub dan Litbang Kompas, diperkirakan ada 36,6 juta orang yang melakukan perjalanan ke Jawa Tengah saat mudik Lebaran.
Jumlah itu setara dengan 25 persen dari total pemudik se-Indonesia. Hal itu, membuat Jateng menjadi daerah dengan arus mudik tertinggi di Indonesia.
Terkait pengamanan arus mudik dan balik, Sumanto menyebut perlu sinergi dan kolaborasi seluruh instansi, tak terkecuali DPRD.
Tantangan Mudik Lebaran...
Sebab, kepadatan lalu lintas, kerawanan sosial dan kejahatan, hingga kenaikan harga serta ketersediaan stok kebutuhan pokok menjadi tantangan saat mudik Lebaran.
Di kesempatan itu, Sumanto juga meminta kepala daerah untuk memperbaiki jalan yang rusak di daerahnya. Terlebih, jalan rusak di Jawa Tengah selalu menjadi sorotan di media sosial.
”Jalan yang saat ini belum baik monggo ditambal dulu saja. Di medsos banyak lubang di jalan, kita harus antisipasi,” jelas dia.
Sumanto menuturkan, DPRD Jawa Tengah bertugas untuk mengawasi implementasi kebijakan eksekutif, seperti kesiapan infrastruktur dan transportasi.
”DPRD juga menjadi saluran aspirasi masyarakat, mulai keluhan tentang keamanan, transportasi, hingga masalah sosial,” tegasnya.
Ia berharap, mudik dan perayaan Idulfitri bisa berjalan dengan damai dan aman melalui koordinasi yang baik dan pengawasan yang ketat.