Rabu, 19 November 2025

Imbas kejadian itu, para sopir ambulans Solo Raya pun menggeruduk Mapolresta Solo. Mereka memarkirkan puluhan mobil ambilans di depan Mapolresta Solo sebagai bentuk aksi solidaritas.

Sejumlah perwakilan relawan kemudian melakukan audiensi dengan petugas kepolisian.

Ketua Perkumpulan Driver Ambulans Solo Raya (Pedas), Dwi Ardiya Indranata mengatakan dua anggota relawan yang terluka bernama Dika, dan Raditya

”Ini ada dua driver yang tadi ada insiden dengan kepolisian atau Brimob, yang tadi terjadi baku hantam, ada kekerasan dari pihak kepolisian,” kata Dwi kepada awak media, Sabtu (30/8/2025).

Ia menjelaskan, kedua korban hendak mengevakuasi pendemo yang memerlukan bantuan saat demo. Namun, sesampainya di sekitar Lapas Solo, para relawan dicegat aparat sekira pukul 19.15 WIB.

”Dari ambulans Mas Mantri, mau evakuasi pendemo yang mungkin ada yang sesak napas atau jatuh pingsan, dari pihak kepolisian memblokade tidak boleh masuk. Salah satu driver digeret keluar, dan di situ ada video dan bukti autentik bahwa driver atas nama Dika dianiaya pihak kepolisian,” jelasnya.

Akibat serangan itu, Dika mengalami luka cukup parah di bagian kepala hingga mendapatkan sekitar 12 jahitan. Ia kini masih mendapatkan perawatan di RS PKU Muhammadiyah Solo untuk proses CT Scan.

Sementara, Raditya mengalami luka ringan. Ia dirawat di RS Panti Waluyo.

Polisi Janji Tindak Lanjuti

Komentar

Terpopuler