Dwi mengungkapkan proses mediasi berjalan baik. Pihak polisi juga berjanji menindaklanjuti aduan itu. Adapun untuk biaya perawatan korban yang terluka, akan ditanggung Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani.
Terkait anggota yang terlibat pemukulan, pihaknyasegera menindaklanjutinya. Salah satu oknum yang terlihat dalam video akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
Ia kembali menekankan bakal bertanggung jawab, dan menyatakan bahwa sinergitas dengan relawan ambulans se-Solo Raya tidak boleh tergoyahkan.
”Kalau ada masalah langsung kita tindak lanjuti dengan Provos, Propam, maupun yang bersangkutan,” tuturnya.
Murianews, Solo – Aksi demonstrasi di Solo, Jateng berujung ricuh, Jumat (29/8/2025). Dua relawan ambulans dilaporkan kena pukul aparat saat menolong massa yang terkena gas air mata di sekitaran Bundaran Gladak Solo.
Mulanya, mereka hendak menuju Lapas Kelas IA Solo, tak auh dari Bundaran Gladak. Namun, belum sampai di lokasi, mobil ambulans yang ditumpangi diberhentikan polisi.
Naufal, salah satu relawan ambulans mengatakan rekannya seorang sopir ambulans kemudian ditarik keluar dan dipukul. Seorang para medis juga ikut kena pukul.
”Satu rekan saya dari driver ambulans Sumantri atas nama Dika ditarik keluar dan dipukul, langsung dipukul ada satu rekan kita Mas Radit, saya kurang tahu dari organisasi mana tapi saya (yakin) 100 persen relawan, dia juga dipukul,” bebernya seperti dikutip dari Detik.com, Sabtu (30/8/2025).
Kedua korban kemudian dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Solo. Mereka mengalami luka di kepala. Dalam proses evakuasi itu juga, mereka sempat dihalangi aparat.
”Saat ini 2 korban dibawa ke PKU dan sebelum ke PKU saya menyupir dan teman saya Mas bangkit. Kunci dicabut oleh rekan-rekan aparat dan diambil terus lari kita kejar kita, juga dikejar lagi akhirnya kuncinya dikasihkan kita bawa rekan kita yang kepalanya bocor ke PKU Muhammadiyah Surakarta,” ungkapnya.
Nauval memastikan, ia dan rekan-rekannya telah memakai rompi yang menunjukkan, bahwa mereka merupakan tenaga kesehatan.
”Rekan saya tadi sudah menggunakan (rompi) paramedik, di belakang juga sudah ada tulisan rescue di mana kita benar-benar dari tim medis. Kita sudah dicek oleh polisi, kita sudah tidak ada barang-barang tajam kita benar-benar 100% ingin mengevakuasi pendemo yang kena sasaran,” tuturnya.
Geruduk Polresta Solo...
Imbas kejadian itu, para sopir ambulans Solo Raya pun menggeruduk Mapolresta Solo. Mereka memarkirkan puluhan mobil ambilans di depan Mapolresta Solo sebagai bentuk aksi solidaritas.
Sejumlah perwakilan relawan kemudian melakukan audiensi dengan petugas kepolisian.
Ketua Perkumpulan Driver Ambulans Solo Raya (Pedas), Dwi Ardiya Indranata mengatakan dua anggota relawan yang terluka bernama Dika, dan Raditya
”Ini ada dua driver yang tadi ada insiden dengan kepolisian atau Brimob, yang tadi terjadi baku hantam, ada kekerasan dari pihak kepolisian,” kata Dwi kepada awak media, Sabtu (30/8/2025).
Ia menjelaskan, kedua korban hendak mengevakuasi pendemo yang memerlukan bantuan saat demo. Namun, sesampainya di sekitar Lapas Solo, para relawan dicegat aparat sekira pukul 19.15 WIB.
”Dari ambulans Mas Mantri, mau evakuasi pendemo yang mungkin ada yang sesak napas atau jatuh pingsan, dari pihak kepolisian memblokade tidak boleh masuk. Salah satu driver digeret keluar, dan di situ ada video dan bukti autentik bahwa driver atas nama Dika dianiaya pihak kepolisian,” jelasnya.
Akibat serangan itu, Dika mengalami luka cukup parah di bagian kepala hingga mendapatkan sekitar 12 jahitan. Ia kini masih mendapatkan perawatan di RS PKU Muhammadiyah Solo untuk proses CT Scan.
Sementara, Raditya mengalami luka ringan. Ia dirawat di RS Panti Waluyo.
Polisi Janji Tindak Lanjuti
Dwi mengungkapkan proses mediasi berjalan baik. Pihak polisi juga berjanji menindaklanjuti aduan itu. Adapun untuk biaya perawatan korban yang terluka, akan ditanggung Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani.
Sementara itu, Wakapolresta Solo, AKBP Sigit menyatakan akan bertanggung jawab penuh kepada pihak korban. Ia pun telah menugaskan tiga personel untuk menjaganya sampai sembuh.
Terkait anggota yang terlibat pemukulan, pihaknyasegera menindaklanjutinya. Salah satu oknum yang terlihat dalam video akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
Ia kembali menekankan bakal bertanggung jawab, dan menyatakan bahwa sinergitas dengan relawan ambulans se-Solo Raya tidak boleh tergoyahkan.
”Kalau ada masalah langsung kita tindak lanjuti dengan Provos, Propam, maupun yang bersangkutan,” tuturnya.