Jumat, 21 November 2025

Dengan sekolah lima hari, guru bisa memanfaatkan dua hari liburnya untuk menyiapkan bahan pembelajarannya.

Guru juga bisa meningkatkan kualifikasinya di hari Sabtu atau Minggu dengan mengikuti pertemuan pengembangan diri.

”Perlu diperhatikan juga guru-guru yang jarak sekolah dengan rumahnya jauh, mungkin ada yang terpaksa kos. Ini kalau diterapkan enam hari, waktu mereka untuk berkumpul dengan keluarga pastinya akan berkurang,” ujarnya.

Pada sisi lain, siswa juga bisa memanfaatkannya untuk pengembangan diri dan meningkatkan softskill dengan mengikuti kegiatan di luar sekolah. Ini juga sebagai adaptasi para siswa sebelum memasuki dunia kerja maupun saat kuliah.

Manfaat lainnya, sekolah lima hari juga tidak membebani perekonomian masyarakat maupun negara. Ketika hari sekolah ditambah menjadi enam hari, tentu membutuhkan biaya tambahan lagi, terutama bagi guru dan siswa yang jarak tempat tinggalnya jauh dengan sekolah.

”Untuk negara saja ada pengaruhnya, biaya listrik yang dibebankan sekolah akan bertambah ketika enam hari dijalankan,” tambahnya.

Ia pun kembali menyoroti model pembelajaran yang sudah dilakukan di negara maju. Muhdi mencontohkan para negara-negara di Kawasan Skandinavia mapun Amerika Serikat.

”Di negara-negara Skandinavia, tidak ada yang enam hari. Bahkan di Amerika hanya empat hari. Janganlah memperbanyak anak dengan beban di sekolah,” urainya.

Mestinya... 

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler