Jumat, 21 November 2025

Murianews, Kudus – Pemprov Jateng melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berencana mengembalikan kebijakan waktu sekolah menjadi enam hari. Kebijakan ini sendiri masih dalam tahap kajian.

Meski begitu, gelombang penolakan kebijakan sekolah enam hari sudah ramai. Bahkan, masyarakat menyuarakan penolakan itu dengan membanjiri kolom komentar Instagram Gubernur Jateng hingga Dinas Pendidikan Kebudayaan Jateng.

Menanggapi itu, Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi buka suara. Ia berharap, tak ada perubahan pada hari sekolah yang diterapkan di Jateng.

”Kami berharap tidak ada perubahan. Karena, plus minusnya lebih banyak lima hari,” katanya, saat dihubungi Murianews.com, Jumat (21/11/2025).

Ia mengungkapkan, dulu saat awal penerapan sekolah lima hari juga banyak pro dan kontra, hingga kini sudah berjalan dengan baik.

Setelah berjalan sejak ditetapkan pada tahun ajaran 2017/2018 lalu, manfaat sekolah lima hari pun banyak dirasakan baik siswa, guru, maupun orang tua.

Pertama, dengan libur dua hari, pada Sabtu-Minggu, siswa dan guru memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri maupun berkumpul dengan keluarga.

Ini juga dapat meningkatkan hubungan yang baik antara orang tua dengan anaknya, di sisi guru maupun siswa.

”Kalau alasannya terkait pengawasan, menurut saya itu tidak rasional. Realitanya justru ribut-ribut yang dilakukan anak terjadi saat jam sekolah, bukan saat libur,” ujarnya.

Pengembangan Diri... 

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler