Rabu, 19 Februari 2025

Murianews, Salatiga – Kota Salatiga, Jawa Tengah, masuk dalam nominasi Jejaring Kota Kreatif UNESCO bidang Kota Gastronomi atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Kota Salatiga masuk nominator Kota Kreatif UNESCO 2023, karena Kota Salatiga sudah memiliki penguatan uji petik dan sudah ditetapkan sebagai Kota Kreatif Nasional bidang kuliner.

Kota Salatiga menjadi lokasi ke-29 rangkaian program pengembangan KaTa Kreatif Indonesia 2023, diharapkan dapat menginspirasi pelaku ekonomi kreatif dari berbagai sektor.

”Kota Salatiga telah ditetapkan sebagai Kota Kreatif Nasional, dan sekarang akan menjadi kota Kreatif dunia. Kita sudah yakin masuk UCCN, tetapi harus menunggu karena ada beberapa catatan,” katanya dalam workshop “Kabupaten/Kota Kreatif  (KaTa Kreatif) Indonesia, di Salatiga, Kamis (14/9/2023).

Sandiaga Uno memberikan beberapa catatan untuk Pemkot Salatiga. Antara lain bagaimana ekonomi kreatif diprioritaskan oleh pemerintah menjadi sektor unggulan di Salatiga, termasuk program-program di subsektor kuliner. Seperti, aneka makanan berbahan serba singkong, enting-enting gepuk, dan roti khas Salatiga, yang perlu peningkatan pengemasan dengan memasukan aspek kekinian dan kearifan lokal.

“Beberapa penguatan tersebut harus dihadirkan agar Kota Salatiga bisa mendunia. Kita juga harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerinah kota dan para pelaku ekonomi kreatif, karena tidak mudah menjadi kota kreatif. Kita harus terus mendorong, dan Kota Salatiga harus kita tingkatkan kolaboransinya dalam perkuat ekosistemnya,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno, mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Salatiga dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga, Kota Salatiga masuk nominasi Kota Kreatif UNESCO.

Menurut sekda, Kota Salatiga masuk nominasi UCNN di bidang Kota Gastronomi atau ekosistem yang mencakup segala hal tentang makanan dari hulu sampai hilir, termasuk asal bahan makanan, cerita atau sejarah makanan, budaya, serta kearifan lokal.

Hal ini menurut dia, tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Termasuk, para pelaku UMKM, masyarakat, serta Kemenparekraf.

”Ini support khusus untuk Salatiga, karena Kota Salatiga akan dinobatkan menjadi Kota Kreatif. Kemarin sudah diajukan, tapi perlu asesmen dan perbaikan-perbaikan lagi. Tentu, kehadiran Pak Menteri Parekraf akan mendorong temen-teman lebih semangat untuk perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan,” terangnya.

Sekda menjelaskan, Provinsi Jawa Tengah mempunyai berbagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai kota kreatif nasional maupun dunia. Baik potensi kuliner, kriya, fesyen, seni pertunjukan, dan sebagainya.

”Ini dari kuliner saja sudah banyak macamnya. Kuliner ini memang butuh bagaimana kita memasarkannya, butuh menghubungkan antara pelaku UMKM dengan penggunannya,” katanya.

Sumarno mencontohkan, produk makanan cokelat tempe asal Salatiga. Kudapan cokelat yang dipadukan tempe itu belum banyak diketahui orang.

Selama ini, cokelat seringkali dipadukan dengan kacang mete, sehingga untuk mengenalkan inovasi kuliner tersebut perlu ada kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Dinas Koperasi dan UMKM serta instansi terkait lain, untuk bersama-sama mengangkat potensi daerah.

”Semua ini butuh difasillitasi, sehingga kegiatan-kegiatan yang menghadirkan UMKM, adalah salah satu upaya kita untuk menghubungkan antara pelaku UMKM dengan para konsumennya,” jelas sekda.

Komentar