Senin, 16 Juni 2025

Murianews, Purbalingga – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB.

Pengumuman ini juga disusuli dengan rekomendasi agar masyarakat maupun wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet. Rekomendasi tersebut dilakukan karena adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet, yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi.

Meski demikian, Dinporapar Purbalingga menyatakan sampai sejauh ini sejumlah obyek wisata di Purbalingga masih aman dikunjungi. Itu karena lokasinya yang berada cukup jauh dari radius bahaya erupsi Gunung Slamet.

"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh pengelola objek wisata di Purbalingga terkait dengan adanya perluasan radius bahaya erupsi Gunung Slamet menjadi 3 kilometer dari kawah puncak gunung," kata Budi Setiawan kepala Dinporapar Purbalingga, Jumat (17//5/2024) dilansir Antara.

Budi Setiawan menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi mengenai hal ini. Hasil koordinasi memastikan objek-objek wisata yang ada sejauh ini masih aman untuk dikunjungi wisatawan.

Misalnya saja dua objek wisata yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet, yakni Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'LAS) dan Goa Lawa Purbalingga (Golaga). Kawasan wisata ini masih dinyatakan aman untuk kunjungan wisata.

"D'LAS berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Slamet, sedangkan Golaga jaraknya sekitar 6-7 kilometer. Bahkan Jumat (17/5) ini, banyak wisatawan dari berbagai daerah seperti Kabupaten Cilacap yang berkunjung ke D'LAS, aktivitas berjalan normal," katanya.

Namun demikian, untuk jalur pendakian Gunung Slamet melalui Dukuh Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, telah ditutup sejak adanya peningkatan aktivitas gunung terbesar di Pulau Jawa itu. Aktifitas pendakian untuk sementara ditutup.

Disinggung mengenai persiapan penyelenggaraan Festival Gunung Slamet (FGS) 2024, Budi mengatakan hingga saat ini masih terus berjalan sesuai rencana. Kegiatan wisata tahunan yang akan digelar di Desa Wisata Serang pada 12-14 Juli itu telah menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Tahun 2024.

"Kami juga mengundang kabupaten-kabupaten sekitar untuk ikut meramaikan kegiatan tersebut," katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata di Dinporabubdar Banyumas, Wardoyo, juga menyatakan sejumlah obyek wisata di wilayahnya masih aman. Khususnya yang berada di kaki Gunung Slamet tetap aman dikunjungi wisatawan.

"Misalnya objek wisata yang ada di Kecamatan Baturraden seperti Lokawisata Baturraden berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Gunung Slamet, jadi tetap aman dikunjungi wisatawan," katanya.

Pihaknya, mengimbau pelaku wisata di sekitaran Baturraden untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. Namun demikian juga tetap mengikuti perkembangan yang terjadi.

Para wisatawan yang hendak berwisata ke Baturraden juga tidak perlu terpancing dengan informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Terutama terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Slamet.

"Kami selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Slamet," kata Wardoyo.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler