Kelima orang tersebut mendapat kejutan dari pengelola Borobudur. Mereka diberi fasilitas naik andong dan diarak begodo menuju Marga Utama Candi Borobudur.
Dua turis Jepang itu yakni Makoto dan Mutsumi Kaneko. Tiga wisatawan domestik, yakni Ekaprida (40), Komara (54), dan Tintin Maryati (45).
Mereka tiba di lokasi pembelian tiket kawasan Kujon sekitar pukul 06.46 WIB. Kedatangannya bahkan disambut langsung Direktur Taman Wisata Borobudur (TWB) Mardijono Nugroho dan General Manager TWB AY Suhartanto.
Mereka melakukan penyambutan dengan memakai pakaian adat Jawa. Keduanya kemudian mengaluhkan syal dan mengajak mereka dari Kujon menuju Marga Utama Candi Borobudur dengan naik andong.
Kurang dari 300 meter menuju Marga Utama, para wisatawan diarak pasukan bregodo. Para wisatawan ini kemudian diajak untuk menahan pohon bungur.
’’Suatu hal yang membanggakan di Tahun Baru 2025, kita membuka dengan tata kelola kompleks Candi Borobudur,’’ kata Direktur TWB Mardijono Nugroho seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (1/1/2025).
Murianews, Magelang – Tercatat, ada lima orang menjadi pengunjung pertama Candi Borobudur pada 2025 ini. Dua di antaranya merupakan wisatawan mancanegara atau turis Jepang, sedangkan tiga lainnya wisatawan domestik.
Kelima orang tersebut mendapat kejutan dari pengelola Borobudur. Mereka diberi fasilitas naik andong dan diarak begodo menuju Marga Utama Candi Borobudur.
Dua turis Jepang itu yakni Makoto dan Mutsumi Kaneko. Tiga wisatawan domestik, yakni Ekaprida (40), Komara (54), dan Tintin Maryati (45).
Mereka tiba di lokasi pembelian tiket kawasan Kujon sekitar pukul 06.46 WIB. Kedatangannya bahkan disambut langsung Direktur Taman Wisata Borobudur (TWB) Mardijono Nugroho dan General Manager TWB AY Suhartanto.
Mereka melakukan penyambutan dengan memakai pakaian adat Jawa. Keduanya kemudian mengaluhkan syal dan mengajak mereka dari Kujon menuju Marga Utama Candi Borobudur dengan naik andong.
Kurang dari 300 meter menuju Marga Utama, para wisatawan diarak pasukan bregodo. Para wisatawan ini kemudian diajak untuk menahan pohon bungur.
’’Suatu hal yang membanggakan di Tahun Baru 2025, kita membuka dengan tata kelola kompleks Candi Borobudur,’’ kata Direktur TWB Mardijono Nugroho seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (1/1/2025).
Penyambutan Istimewa...
Mardijono mengatakan, penyambutan Istimewa itu merupakan bentuk dari apresiasi sekaligus mengenalkan budaya Indonesia pada wisatawan mancanegara.
’’Kita mengapresiasi dengan budaya juga, dengan bregodo. Kita antarkan juga dengan dokar yang dihias sehingga memberikan kesan bahwa mengenalkan budaya kawasan Borobudur maupun budaya Indonesia ke wisata mancanegara,’’ imbuhnya.
Pohon bungur dipilih untuk ditanam di kawasan Candi Borobudur. Alasannya, pohon tersebut relevan dengan kawasan Borobudur.
’’Bungur ini sebagai pohon yang akan tahan terhadap situasi kondisi apapun. Sehingga Borobudur ini menjadi destinasi pariwisata yang berkelanjutan,’’ tegasnya.
Makoto pun terkesan dengan penyambutannya itu. Ia mengaku baru pertama kali berkunjung ke Candi Borobudur dan juga Candi Prambanan.
’’Iya, pertama kali. Candi Borobudur ini terbaik, termasuk Prambanan. Kemarin kami ke Prambanan. Prambanan itu agama Hindu. Borobudur ini Buddha dan terkenal di Jepang. Saya memang ingin pergi ke Borobudur,’’ yang diiyakan Mutsumi.