Rabu, 19 November 2025

Tanggal 7 Mei 2025 menjadi hari yang tak terlupakan bagi Mindarni. Kala itu, dia tengah menikmati kesendiriannya di rumah. Tetapi, kabar duka Siti telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas datang menikam hatinya, seakan tak percaya.

Kecelakaan yang mengakibatkan Siti meninggal itu melibatkan dump truck pasir yang diduga kuat over load di jalan raya Magelang-Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo.

Sulit dibayangkan bagaimana perasaan Mindarni kala itu. Tangisnya tak lekas reda. Badannya lemas seketika hingga beberapa hari tak bisa beraktivitas. Kerabat dan saudaranya terus berusaha meredam kesedihannya.

Wajar Mindarni merasakan duka yang begitu dalam. Sebab, kepergian Siti telah melipatgandakan kesedihannya. Kabar kematian Siti datang di saat Mindarni masih berselimut duka sejak tiga tahun suaminya, Rodal, meninggal dunia secara tiba-tiba.

Rodal yang saat itu berusia 51 tahun meninggal dunia dalam posisi bersandar di rumpun bambu dekat rumah selepas beraktivitas di ladang.

Setelah kepergian sang suami, Mindarni seperti kehilangan arah. Dia bingung bagaimana caranya menghidupi kedua anaknya. Sementara, dia tak memiliki keterampilan untuk bekerja.

Alhasil, Siti menjadi sandaran hidup Mindarni setelah kepergian Rodal. Kendati demikian, Mindarni tak mau menyerah. Dia bertani di ladang orang untuk menjemput rezeki meski tak seberapa.

”Suami saya waktu itu enggak sakit. Tahu-tahu meninggal bersandar di pohon bambu situ. Yang tahu kali pertama tetangga saya. Ketika Siti meninggal, dunia rasanya berhenti. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana melanjutkan hidup. Baru saja suami meninggal, sekarang anak saya yang meninggal,” ucap Mindarni menyusun kenangan pilu.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler