Rabu, 19 November 2025

Berdamai dengan Keadaan

Saat ini Mindarni berusaha keras berdamai dengan keadaan. Sebab, melupakan sang suami dan Siti mustahil terjadi.

Sampai sekarang Mindarni belum bisa tidur lebih awal lantaran ingatan tentang kedua orang tercintanya selalu menggelayuti. Dia hanya bisa tidur beberapa jam setiap hari.

Terlebih, dia berada di rumah sendirian. Anak bungsunya, Ian begitu Ilyas biasa dipanggil, berada di Yogyakarta untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dia tidak bisa setiap hari pulang.

Sejak kepergian Siti, setiap malam hingga Subuh Mindarni ditemani salah satu saudaranya, Gomyah, 70.

”Saya tidak bisa tidur. Sulit rasanya melupakan semua itu. Saudara saya selalu tidur di sini untuk menemani ngobrol,” ujar Mindarni.

Untuk mengisi hari, Mindarni bertani di ladang merawat tanaman empon-empon, ubi, dan lainnya. Saat ini dia sedang bersiap menanam cabai, komoditas yang menjadi andalan Mindarni dalam menjemput rezeki untuk meneruskan pengorbanan Siti membiayai kuliah Ilyas.

Seperti Selasa itu, selepas berbincang, dia bergegas menyiapkan media tanam di polybag semai benih cabai di teras rumah. Satu per satu polybag semai diberi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang.

”Semua saya lakukan sendiri, mulai dari menanam benih tanaman sampai panen. Saya tidak punya pilihan kecuali melalukan ini agar saya punya penghasilan dan bisa melanjutkan hidup. Kalau dibilang lelah itu pasti,” ulas Mindarni sambil duduk bersandar pada dinding rumah batu bata yang belum diplester itu.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler